KABARTERKINI.NEWS– Bupati kabupaten Seram bagian Timur (SBT), Abdul Mukti Keliobas mengatakan, dirinya sempat memanggil dan memarahi Polisi Pemamporaja. Pengakuan itu disampaikan Keliobas saat menerima pendemo jilid dua dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di ruang kerjanya pada Selasa, 23/07/19.
“saya sempat memanggil dan memarahi Satpol PP” tutur ketua DPD partai Golongan Karya (Gorkar) tersebut.
Keliobas pun sesali, insiden yang terjadi saat aksi demonstri pada Sabtu, 20 Juli 2019 kemarin. Pasalnya, kejadian itu sangat menjadi buah bibir public. “ini kan sudah jadi viral, dan sangat mencederai” ucap orang nomor satu di negeri bertajuk ita wotu nusa itu.
Selain itu, mantan ketua DPRD kabupaten SBT itu menjelaskan, sebelum menjawab apa yang menjadi tuntutan pendemo, dirinya ingin mendengarkan apa yang menjadi peryataan dari HMI. “untuk itu, saya berikan waktu kepada ketua umum HMI cabang SBT untuk menjelaskan tuntutanya” pintah Bupati.
Usai mendengar perintah Keliobas, Ikbal Rumarugun, ketua umum HMI Cabang SBT menjelaskan apa yang menjadi tuntutan kader HMI pada aksi unjuk rasa tersebut. Diantaranya, tentang perputaran ekonomi di SBT yang melemah. Meminta realisasi visi dan misi bupati dan wakil bupati terkait terciptanya lapangan pekerjaan. Serta dugaan korupsi yang dilakukan dinas pendidikan, dinas pekerjaan umum dan dinas kesehatan.
“Mungkin itu tuntutan yang ingin kami dari pendemo sampaikan kepada pemerintah daerah, untuk dapat dilakukan dan dijalnkan sesuai permintaan kami” ucap Rumarugun di kantor bupati.
Setalah tuntutan tersampaikan, Bakal Calon bupati priode 2020-2024 kepada pendemo menuturkan, terkait lemahnya perputaran ekonomi, bukan hanya di SBT. Namun, hamper terjadi di semua kabupaten kota. “banyak hal yang harus dikaji, terkait roda perekonomian” jelasnya. Keliobas menambahkan, saat ini jumlah kemiskinan turun tiga persen sesuai hasil survey.
Menaggapi poin kedua, putra terbaik Pulau Manawuku tersebut sampaikan, pihaknya suda mendatangani ijin perusahan tebu. Yang nantinya akan membutuhkan tenaga kerja berkisar 5000 hingga 6000 orang. “ dan hal itu sudah dapat menjawab visi misi bupati dan wakil bupati” ucapnya.
Selain itu, dalam forum yang juga dihadiri wartawan dan beberapa kader HMI lainya, pria yang menempati rumah pandopo satu tersebut mengatakan, terkait temuan korupsi beberapa dinas dimaksud, pihaknya akan menindaklanjuti sesuai dinas masing-masing.
“jadi yang menjadi hasil temuan itu bias dalam bentuk administrasi maupun masalah keuanga. Apabila terkait administrasi bias diperbaiki, dan kalau soal keuangan harus dikembalikan” jalasnya.
Pada akhirnya pembicaraan, Abdul Mukti Keliobas sangat sesali aksi demonstrasi yang berakhir ricuh. Hingga ia memintah kejadian seperti itu tidak terulang lagi. “saya bupati SBT memohon maaf yang tulus dan iklas kepada HMI. Baik Cabang, Badko maupun PB, karena kejadian pada Sabtu 20 Juli kemarin, luar dari dugaan kita semua” tutupnya, sambil meminta maaf.*** SOF | Editor: Ibrahim