Evaluasi pendistribusian bantuan: BUMN akui tantangannya adalah medan dimana posisi Maluku merupakan daerah kepulauan. Posko BUMN akan bertahan hingga massa tanggap darurat selesai sesuai ketetapan Pemerintah Daerah (Pemda).
KABARTERKINI.NEWS—SEJAK Gempa pertama 6,8 skala richter pada 26 September 2019 lalu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan posko BUMN hadir untuk negeri yang dikoordinir oleh PT Wijaya Karya Tbk selaku posko langsung mendapatkan dukungan dari Kementrian BUMN RI.
Terlebih, kabar perihal guncangan di Maluku dalam hal ini Kota Ambon, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) sudah mencapai ribuan kali susulan.
Dan gempa kedua 5,2 skala richter pada 10 Oktober 2019 yang lalu yang juga memakan korban jiwa tentu menjadi perhatian serius BUMN.
Perihal itu, Deputi Infrastruktur Bisnis Kementeian BUMN, Hambra Samal mengakui, bantuan dari BUMN kepada warga secara langsung sudah mencapai 3 miliar rupiah selama dua pekan pasca gempa tersebut.
Melalui konfresi pers yang digelar di Santika Hotel Premier kota Ambon, Sabtu (12/10) malam, usai meninjau dab berbagi Tali Asih, Seputi BUMN menyatakan, bantuan yang diberikan pihaknya berupa uang tunai, barang maupun jasa.
Pendistribusian bantuan BUMN secara merata ke tiga Kabupaten/Kota yang terdampak gempa yang mana menjangkau 51 titik pengungsian warga.
Samal memaparkan, terdapat sejumlah skema dalam penyaluran, selain melalui Posko BUMN Hadir Untuk Negeri Tanggap Bencana yang berada di Kota Ambon, perusahaan BUMN pun dapat langsung menyalurkan bantuan langsung ke titik-titik terdampak.
“Kami mendorong BUMN untuk bergerak cepat, mengerahkan semua sumber daya yang ada sejak hari pertama dan mengawal hingga akhir. Apapun bantuan yang mendesak bisa dipenuhi dengan segera baru kemudian melaporkan ke posko untuk dimasukan ke database,” jelas Samal.
Lanjut dikatakan, rombangannya baru tiba jelang siang sekira pukul 11:00 WIT dan langsung bersama sejumlah BUMN cabang di kota Ambon maupun Maluku langsung turun ke lapangan mengunjungi titik-titik pengungsian hingga ke Maluku Tengah.
“Tadi kami juga kunjungi Rumah Sakit (RS) Darurat yang berada di Kampus Darusalam. Sesampai disana, kita temukan kebutuhan-kebutuhan dasar yang masih diperlukan, seperti terpal,” akuinya.
Ia merincikan, pasca gempa pertama (26 September 2019) pihakya membagikan 300 terpal secara merata.
“Kita juga minta dari PT Pelayaran Indonesia (PELINDO) untuk cari di Makassar dan dari WIKA juga untuk cari di Jakarta dan bawa ke sini (Ambon),” endusnya.
Dalam kesempatan mengunjungi sejumlah titik pengungsian, pihaknya juga membuat sosialisasi menghadapi trauma healing di pengungsian.
TANTANGAN
MENYOAL tantangan yang dihadapi selama kurang lebih dua pecan ini, Hambra mengakui tantangan yang dihadapi di lapangan adalah pada titik-titik pengungsian yang letaknya berada di pulau yang terpisah dari kota Ambon.
“Dan cukup menyulitkan karena keterbatasan akses transportasi dan lokasi pengungsian yang berada di perbukitan. Distribusi bantuan menuju Seram Bagian Barat dan Maluku Tengah harus menggunakan transportasi laut, dan untuk sampai pada titik-titik pengungsian di daerah terpencil yang tidak sepenuhnya dapat mengandalkan mobil, sebagian di antaranya harus dibawa terpisah menggunakan sepeda motor naik,” akui dia.
Untuk memastikan penyalurannya tepat sasaran dan tidak tumpang tindih, Posko BUMN aktif bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Maluku dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku.
Sementara itu, lanjut Samal, distribusi bantuan dari Posko BUMN pun turut melibatkan relawan yang berasal dari Komunitas Lokal maupun NGO yang telah berpengalaman dalam penanggulangan bencana di sejumlah daerah di Indonesia.
Selain itu, BUMN turut mendukung gerakan komunitas lokal dalam konser musik malam penggalangan dana di Ambon. Dengan menggandeng artis-artis lokal dan generasi muda maluku, bantuan berhasil dihimpun dengan total lebih dari Rp 40 juta.
“BUMN hadir di tengah masyarakat Maluku dalam melalui semua masa-masa sulit seperti sekarang. Ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial kami terhadap masyarakat yang selama ini menjadi bagian penting dari pertumbuhan BUMN,” tutupnya.
Untuk diketahui, dalam konfresi pers tersebut Deputi Bidang Infrastruktur dan Bisnis Kementerian BUMN RI, H. Hambra Samal, didampingi Ketua Yayasan BUMN Hadir Untuk Negeri Harjawan Balaningrath pihak PT Wika selaku kordinator posko BUMN Gempa Ambon Achmad Haris dan Yuliana serta Pemimpin BNI KC Ambon Ferry Siahainenia .*** Riska