KABARTERKINI.NEWS– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengucurkan bantuan dana siap pakai sebesar Rp 1 milyar yang digunakan untuk operasional penanganan darurat terkait dampak bencana gempa bumi yang terjadi.
Bantuan tersebut diserahkan oleh Kepala BNPB Doni Monardo kepada Gubernur Maluku Murad Ismail di Bandara Pattimura Ambon, Jumat (27/9/2019).
Selain BNPB RI, Badan Usan Milik Negera (BUMN) melalui Yayasan BUMN Untuk Negeri juga menyalurkan bantua. Penyaluran tersebut secara simbolik bersamaan dengan bantuan dari BNPB.
Seperti yang diketahui, Doni Munardo bersama ketua yayasan BUMN untuk negeri Hardjawan Balaningrath beserta rombongan menyempatkan diri memantau kondisi Ambon secara langsung.
Doni dan ketua yayasan selama beberapa jam berada di Ambon guna melihat kondisi pasca gempa M 6,5 di beberapa titik. Kunjungan tersebut dilakukan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan instruksi penanganan gerak cepat pascagempa.
Selain memberikan bantuan dana siap pakai sebesar Rp 1 milyar, BNPB juga memberikan bantuan logistik senilai Rp 515 juta. Bantuan logistik berupa matras, sandang, perlengkapan keluarga dan selimut sangat dibutuhkan warga terdampak sesuai dengan hasil kaji cepat.
Ada juga peralatan digerakkan selama penanganan darurat seperti tenda keluarga, lampu penerangan portabel dan rumah sakit lapangan.
Dikatakan, BNPB juga memberikan bantuan berupa 30 unit tenda lapangan yang tiap tendanya bisa menampung sekitar 30 orang.
“Jadi itulah yang kira-kira bisa dilakukan oleh BNPB termasuk mengirimkan tim untuk melakukan penilaian terhadap kerusakan-kerusakan yang ada sesuai ketentuan supaya BNPB bisa memberikan bantuan kepada masyarakat yang mengalami kerusakan rumah, baik yang rusak berat, rusak sedang maupun rusak ringan,” ungkapnya.
Sementara itu, BPBD Provinsi Maluku menginformasikan jumlah korban meninggal dunia yang telah dilakukan pengecekan ulang terhitung Jumat (27/9/2019), pukul 10.01 WIT tercatat berjumlah 19 orang.
Korban meninggal tertinggi teridentifikasi berada di Kabupaten Maluku Tengah sejumlah 10 orang, di Kota Ambon berjumlah 7 orang dan Kabupaten Seram Bagian Barat 2 orang. Sebelumnya BNPB menginformasikan jumlah korban meninggal sebanyak 23 orang. Kesalahan terjadi saat identifikasi nama korban yang sebetulnya merujuk pada korban meninggal yang sama.
Gempa yang terjadi di kedalaman 10 km ini juga menimbulkan korban luka sebanyak 126 orang, dengan rincian Kabupaten Maluku Tengah 108 orang, Seram Bagian Barat 13 dan Kota Ambon 5. Para korban luka-luka telah mendapatkan perawatan medis pascakejadian.*** RUL/Maluku Terkini/03