KABARTERKINI.NEWS- Irwasda Polda Kepri, Kombes Pol, H. Purwolelono,S.IK,MM, terus gelorakan bimbingan rohaniyah kepada Bintara Remaja Polda Kepri. Agenda yang disebut cooling system atau sistem pendingin tersebut merupakan agenda mingguan yang menyasar semua kalangan. Bukan saja jajaran personil Polda Kepri melainkan masyarakat Kepri yang dilakukan dengan berbagai metode.
Berdasar informasi yang berhasil dihimpun tim CNI.ID, tepat hari Sabut (20/4/2019) pekan kemarin menyebutkan, Irwasda polda Kepri memberikan Latih dan Ajari, Bintara Remaja Polda Kepri Mengaji 1 Juz.
Kegiatan mengaji 1 Juz sehari tersebut, dilakukan Bintara Remaja Polda Kepri usai menunaikan Sholat subuh berjamaah di Masjid Al-Halim Polda Kepri.
Mantan Irwasda provinsi Maluku itu menghadirkan Ustadz Rosyid untuk beperan sebagai mentor Bintara Remaja serta para Imam Masjid Al-Halim Polda Kepri. Dalam kegiatan mengaji 1 Juz Al-Quran tersebut, para Bintara Remaja diajarkan Surah Fatir, Yasin dan As-Saffat Juz 23.
“Kegiatan mengaji 1 Juz Al-Quran yang dilakukan oleh Bintara Remaja Polri Polda Kepri yang bergama muslim ini,adalah untuk membentuk pribadi sebagai seorang prajutir Polri yang benar-benar taat pada ajaran agama,sehingga kelak dapat menampilkan ajaran agama tersebut kepada masyarakat,” terang Irwasda Polda Kepri.
Irwasda menjelaskan, membaca alquran sangat diwajibkan untuk kaum muslimin yang sungguh sungguh bangga akan keislamnya. Bangga menjadi seorang muslim adalah sebuah bentuk kecintaan yang maha tinggi terhadap Allah SWT satu satunya tuhan pencipta alam beserta isinya.
“Ini yang kita tanamkan di setiap personil Polri khusus yang beragama Muslim agar dalam tugasnya selalu mengingat sang pencipta tempat bersandar. Personil beragama non muslim juga mempunyai agenda yang sama dalam rangka pembimbingan rohani personil,” ungkap Irwasda.
Dialnjutkan, tidak ada artinya jika seorang muslim tidak bisa membaca Alquran sama sekali, apalagi seorang Polri yang dikenal sebagai pengayom masyarakat.
walaupun tidak mampu membacanya dengan hebat seperti orang orang dijaman Nabi tetapi memahami cara membacanya, hal itu sudah cukup baik bagi seorang muslim, apalagi jika mempunyai keinginan yang kuat untuk bisa menguasai isi Alquran (pandai membaca Alquran), maka Sempurnalah seseorang tersebut sebagai seorang muslim.
“Belajar membaca Alquran diterapkan kepada siapa saja tanpa mengenal usia, bahkan tak mengenal pangkat, jabatan serta profesi. Harapannya, personil Polda Kepri dapat menjadi pengayom yang baik kepada masyarakat dalam segi apapun,” pungkasnya.*** Rul/Tim