KABARTERKINI.NEWS– Sebanyak 120 Pendamping Keluarga Harapan (PKH) mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2)/Family Development Session (FDS) PKH E-Learning tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Jayapura di Maluku tepatnya di Everbright Hotel Ambon, Selasa (17/9).
Kegiatan pendamping PKH BBBPKS Jayapura ini dibuka langsung oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia BBBPKS Jayapura, Drs. Isak Sawo, M.Si.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Maluku, Sartono Pinning mengatakan kegiatan ini untuk penguatan sumber daya manusia, karena potensi-potensi kondisi semua orang yang menentukan program keluarga harapan yang menjadi program prioritas pemerintah yang dikelola oleh pemerintah dan dinas sosial.
“ini program yang luar biasa dan kita punya tanggung jawab semua untuk bisa mengamankan dan kami harus bisa memastikan bahwa seluruh keluarga penerima bantuan betul-betul bisa membantu sebagai bentuk perlindungan yang diberikan kepada keluarga,” jelasnya.
Menurut Pinning, kegiatan di balai besar ini telah melibatkan papua, papua barat, maluku, maluku utara. Kegiatan -kegiatan ini juga kini menjadi dokumennya badan diklat papua, dan diklat papua disini hanya melibatkan kabupaten aru, kepulauan tanimbar, kabupaten seram bagian barat, dan ada juga sebagian yang belum menjadi anggota-anggota sebelumnya.
Dirinya menjelaskan tujuannya untuk memberikan penguatan untuk memahami dalam melaksanakan program ini harus pihaknya suarakan, karena banyak juga dari teman-teman di sini akan diberikan penguatan untuk aspek-aspek pemanfaatan teknologi.
“Saya berharap semoga program ini bisa betul-betul perwujudan terlaksana salah satu yang saya sampaikan tadi disambutan. Karena kita harus berharap program ini memberikan bukti efek dan tidak semata-mata, karena kita hanya memberikan dukungan dari aspek sosial,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Bidang Diklat P2K2/FDS BBPPKS Jayapura, Hajarudin Rahmat dalam laporannya menjelaskan P2k2 ini adalah untuk meningkatkan kapabilitas dan kompetensi bagi para pendamping pkh dalam rangka memberikan penyuluhan sosial atau pengetahuan tentang hidup sehat, bagaiman korban tindak kekerasan,manajemen keuangan yang baik,termaksud perlindungan anak ini sangat penting.
Menurut Rahmat, karena yang kita berikan karena adanya pengetahuan nulis yang kita berikan dia mampu memberikan penyuluhan informasi kepada para penerima manfaat. penerima manfaat ini jadi namanya juga keluarga bisa dimasyarakatkan bisa diinformasikan pengetahuan nulis yang sudah diberikan tadi ada lima model.
Dilanjutkannya, jadi semuanya sangat penting masalah pengasuhan, gizi tentang perlindungan anak dan juga manajemen uang cara ini menyangkut masalah pola hidup atau gaya hidup dan bagaimana para penerima manfaat dan juga bagaimana bisa mengetahui dan mengelola keuangan mereka.
“Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah 120 orang dari beberapa kabupaten yaitu: kota Ambon, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Kepulauan Aru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Seram Bagian Timur (SBT). Semua pendamping PKH ini di seluruh Indonesia bukan hanya saja di Maluku karena ini program nasional karena ini sangat penting untuk kita berikan ke pendamping,” pungkasnya
Rahmat berharap nantinya para pendamping ini dapat memberikan informasi kepada yang penerima manfaat jadi ada perilaku positif kepada penerima manfaat yang nantinya mereka di lapangan misalnya cara hidup sehat gizi seimbang.*** RISKA