KABARTERKINI.NEWS– Menyongsong Hari Lingkungan Hidup Internasional pada tanggal 5 Juni 2019, Sekolah Minggu Tunas Pekabaran Injil (SMTPI) Jemaat GPM Maijuring, Klasis Aru Tengah melakukan kegiatan Bakti Lingkungan bukan hanya di daratan sekitar rumah dan gereja tetapi juga di sekitar pesisir pantai karena kebetulan jemaat Maijuring terletak di tepi pantai.
Kegiatan ini sebelumnya telah digagas beberapa bulan yang lalu oleh para pengasuh bersama mantan Ketua Majelis Jemaat Pdt.Ny.M.Wenno/H,S.Si, MM (waktu itu masih ketua majelis jemaa GPM Maijuring).
Bakti lingkungan ini dilaksanakan tidak terlepas dari ibadah sekolah minggu, karena kegiatan ini merupakan wujud ibadah sosial yang dilakukan oleh anak-anak SMTPI Jemaat Maijuring. Kegiatan ini diawali dengan bernyanyi dan berdoa bersama dilanjutkan dengan pembagian masing-masing kelompok berdasarkan tugas. Ada yang bertugas menyapu, ada yang mengangkat sampah di pesisir pantai, ada juga yang bertugas membuang sampah. Semua kelompok dengan gembira melakukan tugas masing-masing diiringi rintik hujan yang turun serta tawa bahagia dan teriakan-teriakan anak-anak yang menambah riuhnya suasana bakti di Minggu siang itu.
Uniknya bukan hanya anak-anak SMTPI dan para pengasuh yang menikmati bahagianya bermain dengan sampah-sampah, ada juga pasukan bapak-ibu majelis jemaat yang tentunya dipimpin oleh ibu ketua Majelis Jemaat GPM Maijuring yang baru Pdt.Ny.S.Sedubun/T, S.Si yang ikut membawa kayu dan beberapa lembar Baliho Edukasi Lingkungan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk dipasang di beberapa titik yang dianggap banyak mata yang akan tertuju untuk membacanya.
Di sela-sela bakti yang dilakukan, ada juga edukasi lingkungan yang disampaikan. Edukasi lingkungan yang disampaikan bagi mereka tidak terlalu berat, hanya berupa hal-hal sederhana yang dapat mereka lakukan setiap saat serta meningkatkan kesadaran mereka untuk melindungi ciptaan Tuhan. Diantaranya, tidak boleh mencabut anakan mangrove di tepi pantai, tidak boleh merusak terumbu karang di laut, tidak boleh membunuh ikan-ikan yang masih kecil, tidak boleh membuang sampah sembarang, tidak boleh membuang sampah di laut, jika ada sampah yang berhamburan haruslah diangkat dan dibuang pada tempatnya. Mereka juga diajarkan memilah sampah plastik atau sampah yang dapat didaur ulang dan sampah yang tidak bisa digunakan lagi alias yang harus berakhir ditempat peristirahatan yang terakhir.
Edukasi lingkungan yang disampaikan kepada anak-anak SMTPI ini merupakan bekal pengetahuan mereka. Agar mereka tidak hanya menganggap bakti yang dilakukan ini sekadar aksi bermain dengan sampah semata tetapi mereka juga dapat memahami bahwa lingkungan tempat mereka tinggal adalah alam semesta ciptaan Tuhan yang haruslah mereka jaga dan mereka sayangi sebagai wujud iman mereka kepada Tuhan yang menciptakan Alam semesta termasuk manusia.***Janes/Tim –Grace Selvia Surwuy