KABARTERKINI.NEWS- Terbongkar lagi upaya intimidasi dan pemberian bantuan dengan modus “atas nama” oleh dua Calon Legislatif asal partai Hanura SBB.
Masih di desa Tahalupu kabupaten Seram Bagian Barat. Bukan saja air bersih sebagai motor penggerak pemuasan nafsu politik Jen Heluth dan Moh Ikbal Payapo memuncaki kekuasaan. Namun alat transportasi laut untuk nelayan juga baru saja terbongkar, Selasa, (19/02).
Bantuan Body Fiber kepada masyarakat nelayan pesisir yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD) yang sebelumnya telah dianggarkan sebanyak 10 unit. Namun yang dibagikan hanya delapan (8) unit. Dua dari 10 Body Fiber itu diduga telah diselewengkan dua aktor politik pinggiran (Jen dan Ikbal).
Masyarakat digegerkan dengan dua bantuan Body Fiber dari 10 unit itu milik Jen dan Ikbal.
Interpensi para punggawa Pandopo kabupaten SBB semakin menyayat hati masyarakat akar rumput. Terutama yang telah merasakannya (Masyarakay Desa Tahalupu).
Pemerintah tingkat desa, (Pemerintah desa/Pemdes) di kabupaten SBB tak banyak berkutik jika dikunjungi para punggawa.Terbukti di beberpa daerah lainnya. Hal inilah yang kemudian menjadi bumerang tersendiri bagi masyarakat yang tak memiliki akses/network ke pemerintah.
Posisi ini, yang diuntangkan adalah para punggawa yang syarat akan kepentingan tepat momentum 17 April 2019 mendatang.
Wartawan media ini mengendap dan berbaur bersama masyarakat Tahalupu. Disana terkuak adanya intimidasi dan dan acaman serta pemberian bantuan bermodus “atas nama” secara terang-terangan.
‘’Jadi bantuan itu hanya diberikan kepada warga yang nyatakan sikap untuk Heluh dan Payapo saja, dan setiap bantuan hanya mereka (warga) terus yang dapat. Sedangkan yang lain tidak dapat lagi,’’ ungkap beberapa warga saat ditanyai tim media ini.
Tampak keresahan mulai dirasakan Warga Desa Tahalupu Kecamatan Huamual Belakang itu.
Keluh kesah Warga Tahalupu yang berbeda pilihan serta tidak menyatakan sikap pada dua caleg partai Hanura itu dipastikan tidak mendapatkan apa-apa.
Berbagai modus digencarkan di daerah tersebut. Mulai dari air bersih, bantuan body fiber juga mesin ketinting yang berasal dari anggaran ADD dan ADD.
Kesemuannyan itu bersumber dari anggran milik desa sendiri yakni ADD.
Namun gejolak politik yang begitu panas dimainkan para Punggawa Pandopo, sehingga bantuan bantuan itu hanya sebatas pencitraan dan tentu mengorbankan masyarakat Tahalupu yang kurang mampu.
Warga mengaku, masyarakat yang memiliki kelas ekonomi di atas rata rata (mapan), masih pula diberi bantuan bantuan. Sementara warga yang lebih berhak atas bantuan itu harus merintih akibat dikekang oleh demokrasi ala Jen dan Ikbal.
“Diberikan untuk mereka (warga) yang sudah memiliki motor laut, kenapa lagi diberikan? kenapa tidak diberikan kepada yang membutuhkan saja,” timpal salah satu pemuda 26 tahun di Tahalupu, pekan kemarin.
Jadi, kongkritnya, bantuan itu hanya diberikan kepada warga yang nyatakan sikap untuk Heluh dan Payapo saja, dan setiap bantuan hanya mereka (warga) terus yang dapat. Sedangkan yang lain tidak dapat, akuinya.
Kembali dirincikannya, ada 10 buah body fiber. Tapi yang ada cuman delapan unit. Dua buahnya lagi katanya partai Hanura kasih buat Heluth dan Payapo yang nanti dibagikan ke mereka (warga) yang nyatakan sikap.
“Ini dorang pung tim dan yang sudah membuat polimik ditengah – tengah masyarakat Tahalupu dengan berbeda pilihan politik,” akuinya.
Dan tim serta dua caleg ini sudah membuat tekanan kepada kami warga yang tidak nyatakan sikap untuk harus memilih mereka.
Hingga berita ini diturunkan, kepala desa Tahalupu sulit untuk ditemui. Konfirmasi via seluler pun sulit karena terkendala jaringan*** FIT
Identitas narasumber media ini ditangan redaksi.