KABARTERKINI.NEWS– PERIHAL kasus kejahatan perbankan oleh oknum di tubuh BNI KCU Ambon, penyidik Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku mulai bergerak dengan memeriksa sejumlah pihak internal BNI sebagai langkah awal penyelidikan.
Nolly Sahumena Kepala Bagian Pemasaran Bisnis BNI Cabang Ambon diperikasa tepat hari Jumat (18/10/19) malam.
Pantauan media ini, sebelum pemeriksaan sejumlah penyidik lalu lalang guna persiapan. Bahkan beberapa mobil Avanza berplat hitam berulang kali masuk keluar kantor Ditreskrimsus untuk menurunkan sejumlah orang laki-laki dan satu diantaranya perempuan yang diduga adalah pengacara dan kepala kantor cabang pembantu (KCP) Aru, Masohi dan Tual yang dalam laporan polisi adalah pihak yang diperintah terlapor FY untuk mentransfer sejumlah dana dari rekening nasabah ke rekening beberapa orang yang tidak jelas.
Mereka masuk di ruang Subdit II Cyber Crime. Sebab kabarnya, kepala KCP BNI Masohi adalah perempuan.
Entah dilakukan pemeriksaan atau tidak, tetapi tak berselang lama tak sampai satu jam kemudian perempuan yang diduga adalah kepala KCP Masohi keluar dan sudah dijemput mobil Avanza hitam berplat nomor DE 1833 AK lalu pergi meninggalkan kantor Ditreskrimsus.
Sementara rekan-rekan BNI lainnya masih jalani pemeriksaan didampingi para pengacara.
Pelapor dalam kasus ini Nolly Sahumena yang datang dengan berpakaian lengkap kemeja putih selayaknya pegawai bank, kemudian dipangggil masuk penyidik ke ruangan guna menjalani pemeriksaan sekira pukul 19.13 WIT.
Dirinya kemudian keluar dan berpindah ke ruangan lainnya bersama penyidik.
Setelah Nolly, para terperiksa dari pihak BNI dan penyidik kemudian masuk ke ruangan masing-masing secara terpisah.
Sebelum masuk ruangan, Noly kepada media ini mengaku baru dipanggil masuk menjalani pemeriksaan.
“Baru mau masuk ni iya. Dipanggil penyidik untuk diperiksa. Tunggu sebentar. Maaf yah,” ujar Noly.
Kabarnya pula, terlapor FY juga sementara menjalani pemeriksaan sejak pukul 16.00 WIT hingga kini.
Namun belum dapat dipastikan keberadaan FY benar atau tidak. Karena tak ada tanda-tanda bahkan beberapa petugas hingga pegawai bank yang ditanya pun tidak tahu.
Namun kabar lain didapat, FY baru akan diperiksa pekan depan Senin.
Sebagimana diberitakan sebelumnya, terduga tersangka Faradhiba Yusuf nekat menggasak duit nasabah BNI dengan sejumlah program yang dibuatnya tanpa mempedulikan SOP perbankan.
Modus kejahatan terduga Faradhiba belum dapat dipastikan sebelum kepolisan mengumumkan informasi basil penyelidikannya.
Namun dalam sekian point hak jawab BNI yang diterima media ini beberpa pekan lalu menegaskan, jumlah dana yang diperkirakan tidak besar seperti yang diberitakan media.***Rul/Wan/Mimbar