KABARTERKINI.NEWS– SEBELUMNYA diberitakan hari Senin tanggal 7 Oktober lalu korban tewas berdasar data Data Media Center Penanggulangan Darurat Bencana (PDB) Provinsi Maluku sebanyak 39 orang.
Namun kembali berubah angka korban tewas dalam waktu tiga hari. Hal ini karena, Kabupaten Seram Bagin Barat belum menyampaikan laporan resminya.
Namun tepat hari Rabu (09/10) di posko PDB, Korem 151/Binaiya, Kota Ambon, melalui konfrensi pers, dilaporkan kembali korban tewas sudah pada posisi angka 48 orang.
Peningkatan angka ini setelah diterimanya laporan resmi yang langsung disampaikan Bupati kabupaten Seram Bagian Barat H. Moh Yasin Payapo.
Di Hadapan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jenderal TNI Doni Munardo, bupati kabupaten SBB ini memaparkan dengan rinci perihal korban tewas di wilayah yang dipimpinnya.
Bukan saja merincikan koraban tewas. Bupati juga menyinggung soal kerugian akibat akibat gempa 6.8 M. Dikatakan, untuk wilayah kabupaten SBB, total korban tewas sampai hari ini mencapai 20 orang.
“Saat gempa korban meninggal 7 orang. Ada yang jatuh, ada jantungan. Korban tewas pengungsian ada tambahan meninggal 13 orang. Hari ini ada satu yang meninggal dunia di pengungsian Kelapa Dua. Maka sampai hari ini ada 20 orang,” rinci Payapo.
Sementara kerusakan akibat gempa di Seram Bagian Barat terbilang parah. Sebanyak 1.901 rumah rusak. Dari jumlah itu, sebanyak 230 di antaranya rusak berat. Adapun, fasilitas pemerintahan yang rusak berjumlah 9 unit.
Kemudian, fasilitas kesehatan 10 unit termasuk RSUD Piru. Berikutnya, fasilitas pendidikan yang rusak berjumlah 46 unit. Selain itu, 31 rumah ibadah rusak. Adapun jumlah pengungsi yang masih bertahan di lokasi pengungsian hingga kini mencapai 127.000 jiwa.*** Rdks/CNI.ID/Kompas/Kabartimur/Rul