KABARTERKINI.NEWS– Himpunan Bank Negara (Himbara) memastikan pengerjaan project bantuan Air Bersih di dusun Wayasel kecamatan Huamual kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) berhasil dengan target maksimal.
Hal itu disampaikan Ketua Himbara, Maryono, dalam laporan penyerahan bantuan yang dibacakan oleh Erwin Kidingallo hari Senin 12 Agustus kemarin.
Ketua Himbara melalui Kidingallo menjelaskan, ketersediaan air bersih merupakan unsur yang penting dalam membentuk kehidupan manusia. Ketersediaan air bersih menjadi sangat vital, karena banyak sekali aktivitas manusia yang memerlukan ketersediaan air bersih sebagai komponen utamanya, seperti mandi, mencuci, memasak, dan banyak lagi yang lainnya.
Dia mengakui, secara geografis, kontur lingkungan Dusun Waeyasel berada pada garis pantai dan dikelilingi perbukitan batu. Air bersih menjadi sesuatu yang langka, apalagi ketika musim kemarau tiba. Sumber mata air terdekat yang bisa dijangkau oleh masyarakat Dusun Waeyasel berjarak ± 7 km dan hanya dapat dijangkau dengan berjalan kaki.
“Hal-hal tersebut yang mendasari HIMBARA untuk ambil bagian dalam tanggung jawab sosial penyediaan sarana dan prasarana air bersih di Dusun Waeyasel, Desa Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat,” paparnya.
Disampaikan, penyediaan sarana dan prasarana air bersih ini meliputi pembangunan broncaptering (atau penangkap air baku dari mata air), pembangunan sarana & prasarana perpipaan, pembangunan reservoir (atau penampungan air), serta pembuatan 30 unit kran umum sistem cabang.
“Memasuki triwulan III tahun 2019 ini, dapat kami sampaikan progres penyediaan sarana dan prasarana air bersih di Dusun Waeyasel telah mencapai 100% dari target yang telah ditetapkan,” ungkapnya.
Kidingallo dalam sambutan tersebut merincikan, dalam pengerjaannya, terdapat 1 (satu) unit broncaptering kapasitas 5 liter/detik, Sarana & prasarana perpipaan sepanjang 7,2 km, Satu unit reservoir kapasitas 100 m³, dan 30 unit kran umum sistem cabang.
“Semua yang diadakan tersebut maksimal 100 persen terealisasi kepada warga Wayasel,” tegasnya.
Pihaknya berharap, melalui bantuan yang diberikan dapat menciptakan lingkungan yang baik, sehat, sejahtera, serta dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Dusun Waeyasel.
Sementara Deputi Bidang Infrastruktur dan Bisnis H. Hambra diwawancarai usai penyerahan bantuan mengakui adanya ketepatan waktu pengerjaan bantuan air bersih tersebut.
Singkat Hambra menjelaskan, khusus untuk di Maluku, momentum Natal dan Tahun Baru 2018, BUMN RI Salurkan sedikitnya 21,4 Miliar rupiah untuk membantu masyarakat Maluku diantaranya kota Ambon dan sekitarnya.
Bantuan tersebut, diperuntuhkan kepada anak yatim di beberapa panti asuhan di Ambon, rumah-rumah ibadah, pembangunan fasilitas masyarakat seperti air bersih, dan sekolah-sekolah. Juga ada penyaluran listrik gratis dan bantuan rumah.
“Bantuan juga kepada Universitas Pattimura (Unpatty) Ambon yakni incubator pusat untuk perguruan tinggi di Maluku,” paparnya.
Hambra mengendus, harunsya disana (Unpatty) yang selesai awal rencananya. Tapi ternyata bantuan air bersih lebih cepat selesai. Mungkin disana ada sedikit problem persoalan tanah atau konstruksi hingga beberapa kali dibuat revisi.
“Kami berterimakasih sekali kepada Himbara karena begitu cepat melaksnakan project ini,” ungkapnya.
Kesempatan itu, Hambra mengingatkan, bahwa BUMN itu milik semua rakyat Indonesia. Salah satu tujuan dibentuknya BUMN adalah untuk agen pembangunan. Disamping kita BUMN mencari untung, kita juga harus bisa berbuat untuk masyarakat. Salah satu caranya kita melakukan program-program seperti sekarang ini dan program yang lain di seluruh Indonesia.
“Kita pernah mendapat rekor muri atas kinerja pemerataan ekonomi dan pangan melalui penyaluran sembako di seluruh Indonesia. Disini artinya, pemerataan ini yang sudah berhasil dilakukan BUMN. Tinggal kita genjot lagi,” jelasnya.
Menutup keterangannya, Hambra menegaskan, pihaknya kan terus mendorong serta membantu merealisasikan program pemerintah puasat.
“Kita kan tahu ya, Presiden pak Jokowi punya program pemerataan pembangunan di daerah 3T. Tertinggal Terluar dan Tepencil. Kita dorong dengan menurunkan program-program seperi ini di wilayah-wilayah yang tergolong 3T ini. Semisal Papua, Papau Barat , Maluku dan beberapa lagi kami turunkan BUMN dengan programnya. Disana wajib kita laksanakan kegiatan-kegiatan sosial,” pungkasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, berkat sinergitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) berhasil mengalirkan air bersih sejauh 7,2 Kilo dari mata air pegunungan ke pemukiman warga masyarakat dusun Wayasel negeri Luhu kecamatan Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Perampungan project bantuan air bersih tersebut ditandai dengan penandatangan prasasti penyerahan hasil kerja Himbara bersama BUMN kepada masyarakat di dusun Wayasel.
Hadir dalam penyerahan bantuan diantaranya, Deputi Bidang Infrastruktur dan Bisnis BUMN RI, H. Hambra, Ketua Himbara, Maryono, diwakili Erwin Kidingallo, Pimpinan Cabang BRI Ambon Abdul Mu’in, Bank Mandiri Area Operation Manager Ibrahim Saridjan, Pimpinan BNI Kantor Cabang Ambon Ferry Siahainenia, Branch Manager BTN Kantor Cabang Ambon, Kapolsek Leihitu Barat Ipda Jhon Anakota, kepala dusun Wayasel kecamatan Huamual Rasman Silambona serta para tokoh agama.*** Rul