KABARTERKINI.NEWS– PIMPINAN Wilayah Pemuda Muhamadiyah (PWPM) Maluku menyayangkan pemberitaan miring yang dipaksakan untuk menjatuhkan sosok Widya Pratiwi Murad dan Alham Valeo alias Al terkait perparkiran kota Ambon.
Berita tanpa azas Cover Both Side dimainkan sedemikian rupa oleh oknum oknum demi kepentingan.
Meski sudah ada hak jawab klarifikasi dan penjelasan melalui perss confrec oleh dinas Perhubungan Kota Ambon terkait hal tersebut.
Muhammad Anshari, Ketua Wilayah Pemuda Muhammadiyah Maluku menegaskan, akan berdiri tegak dibelakang Alham Valeo apalagi isu provokatif melibatkan Ina Latu Maluku yang digiring.
Dengan sangat teliti, Anshari menjelaskan, persoalan penggiringan opini ini merupakan suatu permainan mode lama dan absurd.
“Kita tahu, Alham dalam masalah yang diberitakan mengelolah parkiran itu tidak benar. Apalagi dihubungkan dengan Ibu Widya. Alham tidak ada dalam proses transisi. Itu diakui langsung kepala dinas Perhubungan,” tegas dia.
Terbaca , lanjut Anshari, ada kepentingan besar dimainkan yang kemudian mengorbankan orang baik seperti Alham dan fitnah kepada Ibu Gubernur Maluku.
“Jika masih membangun narasi fitnah kami akan pasang badan untuk Alham apalagi sampai mengaitkan ini dengan Ibu Widya,” tegas dia.
“Ibu Widya adalah tokoh perempuan muslim yang kami hormati, dan Alham bagian dari kami pemuda Muhammadiyah,” tegas dia.
Menurutnya, yang harus dipersoalkan jika ada kejahatan korupsi yang merugikan negara baru dianggap itu hal yang salah.
Tapi sepanjang sebuah proses dilewati dengan baik, kiranya tidak perlu ada pernyataan yang berlebihan.
“Apalagi selevel KNPI mestinya mereka ngurusin persoalan dualisme dan internal mereka yang penuh masalah,” tekannya.
Dikatakan, Alham adalah tokoh pemuda yang sudah banyak membantu anak muda dalam hal pemberdayaan, apalagi seorang Ibu Widya yang kita kenal sangat merakyat dan peduli terhadap nasib orang banyak khususnya kaum perempuan dan anak.
“Pemuda Muhammadiyah akan terus mengawal mereka karena mereka telah banyak membantu masyarakat dengan ikhlas. Terutama Alham atas karya besarnya di wilayah Mardika kota Ambon. Pusat Ekonomi terbesar di Maluku. Ada LBH kita yang siap untuk ini,” bebernya.
Mantan Ketum IPM Maluku ini juga mengingatkan kepada perusahan media online. Mestinya juga berpegang pada kaidah dan etika jurnalistik.
“Haruslah bersandar pada prinsip check and rechek dan cover both side sehingga berbagai pihak harus dimintai klarifikasi sebelum ada pemberitaan jangan sampe dianggap sebagai berita sampah dan berbau fitnah,” pungkasnya.
Sebelumnya sebagaimana diketahui, berita sebelumnya telah memuat penjelasan kepala dinas perhubungan kota Ambon terkait masalah perparkiran kota Ambon.
Penjelasan Kepala Dinas Perhubungan kota Ambon tersebut menyusul tudingan miring terhadap pihaknya dan terhadap tokoh perempuan Widya Pratiwi Murad dan Alham selaku pengusaha/saudagar Muda.
Kepala Dinas saat itu menegaskan, urusan parkir tidak ada kaita sama sekali dengan Ibu Gubernur Maluku maupun pihak lain seperti Alham.*** TASYA