KABARTERKINI.NEWS – Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tengah (Pemda Malteng) dinilai tidak serius memperhatikan persoalan pendidikan terkhususnya untuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di daerahnya. Misalnya, Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan (STIKP) Masohi dan STIA-STAI Said Perintah Masohi.
Dua PTS tersebut saat ini minim sarana-prasarana dan ruangan belajar lainnya sangat tidak layak digunakan. “Sementara dua perguruan tinggi ini adalah jendela masa depan, dan telah diakui mencetak sarjana yang cukup banyak yang telah tersebar di beberapa daerah yakni Malteng Seram Bagian Timur dan Seram Bagian Barat. Kemudian di jenjang pendidikan mulai tingkat SD hingga SMA. ” tutur Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (LAKPESDAM) NU Malteng, Idigam Walalayo, Sabtu, 11 Januari 2020.
Ia mendesak Pemda Malteng agar tidak menutup mata melihat persoalan tersebut. Selanjutnya, tutur dia, Pemda Malteng harus serus melihat persoalan menanganinya. “Jika, tahun-tahun sebelumnya dua PTS tersebut tidak mendapat dana hibah dari Pemda, kami harap tahun ini Pemda bisa dapat menghibah sedikit dana untuk melihat dua PTS tersebut,” ujarnya.
Aktivis lingkungan itu menjelaskan, dalam PP-PTS 2020, merupakan program bantuan pengembangan institusi yang ditujukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran melalui perbaikan proses pembelajaran, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja perguruan tinggi swasta.
“Di mana sasaran PP-PTS 2020 adalah Perguruan Tinggi Swasta dibawah binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan, “ucapnya.
Kemudian, kata dia, PTS yang dapat menerima bantuan ialah PTS yang berada pada kluster 4 dan 5 sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 213/M/KPT/2019 tentang Klasterisasi dan Pemeringkatan PTS.
“Dari penjelasan di atas apakah dua PTS di Malteng telah masuk dalam dominasi kluster 4 dan 5 atau belum,” katanya. Namun, yang poin penting menurutnya, adalah Pemda Malteng harus serius dalam melihat persoaln pendidikan. “Intinya di situ”.***