KABARTERKINI.NEWS– Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Siwalima Ambon, membuka program science film festival.
Science film festival ini rupanya menjadi kali kedua dilakukan. Hal itu guna meningkatkan mutu dan kreatifitas siswa di SMA unggulan tersebut.
Kepala SMA Siwalima P Tahapary dikonfirmasi mengakui rancangan pelaksanaan giat tersebut.
Dikatakan, lewat Science Film Festival tahun 2019, diharapkan bisa menjadi ajang untuk menambah wawasan para siswa yang lahir menjadi generasi Milenial dan mampu memahami perubahan dalam revolusi pangan di dunia.
“Kesempatan ini sangat langka. Untuk itu kita harus bisa memanfaatkannya sebagai sumber pengetahuan untuk melakukan eksperimen-eksperimen sains kedepannya,” katanya.
Menurutnya, selaku pimpinan SMA Siwalima dirinya mengaku bangga atas kerjasama dengan pihak pemerintah Jerman melalui Gouthe Institut Indonesia akan terus berlanjut dan memberikan manfaat khususnya bagi sekolah dan peserta didiknya.
“Saya merasa bersyukur sekali dengan ada kerja sama kami dengan Gouthe Institut dengan program yang pas sekali, itu sangat memberikan kontribusi yang positif bagi pengembangan diri siswa, bukan hanya pada pembahasa bahasa Germany nya juga untuk kehidupan yang lain sehingga lewat Science Festival siswa dapat bagaiman memelihara kehidupan ekosistim antara hubungan manusia dengan lingkungan, lewat film-film yang dikemas dengan menarik, “jelasnya.
Ia berharap lewat science film festival dapat memberikan motivasi bagi siswa sehingga dapat memancing imijinasi siswa untuk lebih fokus untuk memilih bidang sains untuk pilihan siswa masing-masing, sebab pendidikan sains sangat penting bagi kehidupan.
Sebelumnya ditempat yang sama Koordinator program budaya programmkoordinator Science Film Festival Elizabeth Soegiharto menjelaskan, film-film yang ditayangkan ini adalah film-film hasil lomba siswa terbaik sekolah pasch dari kedutaan besar Jerman. Dimana akan diputar di seluruh Indonesia dan sejumlah negara-negara tersebar di seluruh sekolah pasch.
“Film-film terbaik itu akan diputarkan di seluruh dunia dan untuk tahun ini akan diputarkan pula di negara-negara Asia yakni Asia Selatan, Asia Tenggara dan Afrika,” katanya.
Ia menyebutkan penayangan film ini ditujukan kepada siswa-siswa dengan tujuan agar mereka bisa menyadari bagaimana manusia dan makhluk hidup yang lain untuk membantu memenuhi kebutuhan pangannya tetapi tanpa merusak lingkungan.
“Jadi di film ini nanti temanya semuanya sama. Bagaimana lingkungan agar terus terpelihara meskipun manusia dan mahkluk hidup lainnya dapat memenuhi kebutuhan makanannya,” terangnya.***