KABARTERKINI.NEWS– Bulog Maluku tetap membeli beras dari petani asal Pulau Buru guna menambah persediaan di dua daerah yang ada di kawasan pulau Buru.
“Jadi capaian Bulog Maluku untuk membeli beras asal petani Pulau Buru di masa panen pertama tahun 2019 sampai dengan bulan Mei 2019 sudah mencapai 1.200 ton dari target pembelian yang direncanakan tahun 2019 sebanyak 1.750 ton,” kata Kepala Devisi Regional Perum Bulog Maluku Arif Mandu di Ambon, Rabu.
Ia mengungkapkan, sekarang ini di Pulau Buru memasuki masa tanam kedua dan diperkirakan nanti panen pada bulan Agustus 2019, karena musim tanam lebih awal.
“Kalau tidak salah, akhir Mei hingga Juni musim tanam, dengan demikian bulan Agustus sudah memasuki musim panen,” ujarnya.
Ia berharap pada musim panen bulan Agustus Perum Bulog Maluku dapat membeli lagi 500 hingga 1.000 ton, agar bisa mencapai target pembelian tahun 2019.
“Memang kami optimis dapat tercapai target, sebab yang pada masa panen bulan April itu Bulog sudah berhasil membeli 1.200 ton, jadi kalau di masa panen kedua bisa dapat membeli lagi 500 ton saja sudah capai terget,” katanya.
Diharapkan musim panen yang akan datang tidak ada gangguan hama agar hasilnya baik.
Arif menambahkan, masa panen Pulau Buru bisa mengisi permintaan di daerah itu setiap tahunnya, hanya saja Bulog selalu dibatasi dengan HPP yakni harga pembelian Rp8.030/Kg, selama ini dan merupakan kendala bagi Bulog Maluku, apalagi petani di daerah itu menjual ke pasar dengan harga di atas harga pembelian Bulog.
“Harga di Bulog sudah sesuai dengan Inpres, kecuali ada perubahan lagi dari pemerintah terkait harga pembelian beras ditingkat petani,” katanya.*** Shariva Alaidrus/antara
Informasi ini ditayang perdana di laman Ambon.Antaranews dengan judul Bulog Maluku tetap beli beras dari petani Buru.