KABARTERKINI.NEWS– Empat hari sesudah Idul Fitri 1440 Hijriah, Rumah milik Wa Mailia (70) warga dusun Batu Lubang desa Luhu kecamatan Huamual hancur diterjang longsor.
Untungnya kejadian naas tersebut tidak sampai merenggut korban jiwa. Wa Mailia hanya ditemani cucu semata wayangnya.
Berdasar pantaun media ini, Sabtu (08/06), rumah milik nenek tersebut hancur dan tak bisa ditempati lagi. Kejadian longsor terjadi pada sekitar pukul 09:00 Jumaat (07/06) malam.
Longsor yang menghantam rumah tersebut, merobohkan dinding utama bangunan dan material pasir disertai batu karang penuhi seisi rumah.
Kini nenek dan cucunya tersebut sementara menumpang di rumah tetaangganya.
Sebagaimana diketahui, provinsi Maluku khususnya di kota Ambon dan pulau Seram saat ini, intensitas hujan cukup tinggi.
Meningkatkan pasokan air di bumi, intensitas curah hujan yang tinggi pun dapat meninkatkan risiko bencana alam.
Banjir dan tanah longsor menjadi dua hal yang perlu diwaspadai, selain beberapa penyakit yang muncul saat musim hujan.
Namun tanah longsor menjadi hal yang perlu mendapat perhatian khusus. Bukan tanpa alasan, banyak masyarakat yang belum tahu tanda akan terjadinya fenomena tanah bergerak ini.
Tanah longsor terjadi ketika air yang meresap ke dalam tanah menambah bobot tanah. Ketika air masuk dan berhasil menembus batas kedap air di tanah yang berperan sebagai bidang gelincir—yang terdiri dari sebagian besar lempung dengan sedikit pasir—maka pelapukan akan terjadi.
Sejauh ini, hingga berita ini di publis, sejumlah titik di pulau seram mengalami bencana banjir dan longsor. Sejumlah ruas jalan dan jembatan terputus. Akibatnya perlintasan di jalan trans seram mengalami kelupuhan total.*** Rul