KABARTERKINI.NEWS – Puluhan Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Ita Wotu Nusa, mengikuti pembakalan Praktek Pengenalan Lapangan (PPL) di ruang Aula kampus tersebut pada Senin, 22 Juli 2019.
Kegiatan yang di lakukan guna menguji kesiapan para mahasiswa yang turun ke sekolah-sekolah dalam rangka PPL kedua yakni kesiapan calon para pendidik baik mental dan etikanya serta berpakaian maupum kesiapan bahan ajar (RPP, Silabus, Kurikulum).
Mahasiswa yang akan diturun ke sekolah-sekolah di Kabupaten Seram Bagian (SBT) ini, terdiri dari 17 mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), 30 mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta 21 mahasiswa asal Program Studi Pendidikan Biologi.
Kegiatan tersebut resmi dibuka oleh Wakil Ketua I Bidang Akademik STKIP Ita Wotu Nusa Dzjul Kifli Rettob, S.Pd. M.Pd. didampingi beberapa dosen diantaraya, Kartini S.Pd dan Muhamad Ali Kilbaren, yang merupakan dosen pembimbing pada prodi pendidikan bahasa dan sastra indonesia.
Esmet Lisaholet, S.Pd. M.Pd, Muhamad Kasim Ibrahim, Nona Day S.Pd sebagai dosen penguji dari prodi PGSD. Sementara Nurjana Mansur, S.Pd. M.Pd perwakilan dosen penguji dari prodi pendidikan biologi. Selain itu kegiatan tersebut juga di hadiri Kepala langkalan data Dikti STKIP Ita Wotu Nusa Isnawi Derlauw serta.
Dalam sambutannya Rettob menjelaskan, PPL merupakan satu tradisi sekaligus sebagai mata kuliah wajib yang di integrasikan dalam kurikulum pada setiap Prodi. Sehingga yang di sebut mahasiswa harus mampu melampaui ketentuan tersebut.
“Disebut mata kuliah bersyarat karena ada berapa mata kuliah lain yang tentunya berkaitan dengan proses belajar mengajar. Dan harus di tempuh sebelum mengikuti kegiatan PPL” tutur Rettob di atas podium saat memberikan sambutan.
Rettob menyampaikan, pelaksanaan PPL akan di tempuh dalam dua kali praktek. pertama yang disebut dengan Micro Teaching, yang masih bersifat internal. Dengan bertujuan untuk di benahi segala bentuk kekurangan mahasiswa sebelum sampai pada sekolah-sekolah yang ditargetkan.
“Kita melaksanakan pembinaan secara iternal dulu, setalah semua mahaiswa PPL sudah paham betul dan kita akan lepaskan pada tahap kedua untuk proses pengabdian di sekolah-sekolah” ucapnya.
Di atas podium, Rettob mengakui, hingga saat ini semua proses sudah di laksanakan. Hingga kini telah menghantarkan mahasiawa pada tahapan yang paling akhir yaitu ujian PPL. “Semua proses telah dilalui mahasiawa dengan baik. Dan hari ini semuanya mengikuti ujian PPL” katanya.
Untuk diketahui, proses pelaksanaan PPL sangat berbeda dengan mata kuliah lain pada umumnya. Pasalnya, program tersebut melalui tahapan pendaftaran hingga sampai proses ujian.
Pada akhir sambutan pria asal Maluku Tenggara itu, dirinya mengucapkan ribuan terima kasih kepada para pembimbing yang sungguh luar biasa. Karema menurutnya setiap kegiatannya yang dimonotoring selalu berjalan dengan efektif.
“Saya selaku koordinator PPL sekaligus penanggung jawab akademik sangat mengucapkan terima kasih atas semua pertisipasi dari dosen pembimbing” ujarnya.
Ia pun sempat mengapresiasi semangat mahasiswa PPL angkatan 2019. “Sekaligus saya berikan jempol untuk mahasiswa yang punya semangat tinggi dalam mengikuti semua proses hingga berakhir. Selamt dan sukses untuk kita semua” tutupnya sambil memandang puluhan mahasiswa STKIP Ita Wotu Nusa itu.
Selama program pembekalan tersebut, masing – masing dosen pembimbing lapangan (DPL) memberikan teknik dan strategi jitu agar mahasiswa yang mereka bimbing dapat memaksimalkan kinerja mereka nantinya sebagaimana yang dihaturkan Muh Ali Kilbaren, S.Pd salah seorang dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Senin (22/7/19).
“Ada berbagai teknik dalam memberikan perlakuan kepada siswa-siswa di sekolah sehingga mereka tertarik dan dapat memahami apa yang kalian ajarkan nantinya. Dan ini harus dipahami secara mendalam oleh calon-calon guru seperti yang akan kalian terjuni disana nanatinya,” papar Kilbaren.
Hal yang berbeda disampaikan Muh. Kasim Ibrahim, S.Pd salah seorang dosen bimbingan prodi PGSD terkait kinerja mahasiswa PPL tersebut. Menurutnya mahasiswa PPL yang akan terjun kedunia masyarakat serta sekolah-sekolah terkait harus memahami kondisi kegiatan masyarakat sekitar sehingga mereka dapat membantu menyempurnakan kegiatan yang sudah ada yang bermanfaat bagi masyarakat setempat.
“Kalian sebagai mahasiswa PPL harus pandai-pandai membaca situasi. Khususnya di dunia masyarakat dan mampu memberikan kemampuan kalian yang di miliki selama belajar di Kampus ini,” terang Ibrahim.
Sementara dosen pembimbing prodi pendidikan biologi Nurjanah Mansur, S.Pd., M. Pd menambahkan, PPL yang dilaksanakan tahunan oleh kampus STKIP Ita Wotu Nusa ini diharapkan akan menjadi PPL yang terbaik dari sebelumnya. Sehingga masyarakat dan sekolah nantinya dapat benar – benar merasakan efek manfaat dari kinerja mereka.*** IM