KABARTERKINI.NEWS– Rombongan Kontingen Kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) yang mengikuti MTQ ke XXVIII Provinsi Maluku tiba di Namlea, Kamis (13/6) disambut oleh panitia setempat dengan penyematan kain adat Buru kepada dua orang perwakilan kontingen dan suguhan tarian Cakalele Buru.
Berdasarkan pantauan media ini, rombongan kontingen kafilah Malra kemudian diarak keliling kota Namlea, dan berakhir di Lapangan Pattimura untuk dilakukan penerimaan kafilah secara resmi oleh panitia daerah.
Asisten I Setda Malra, A.H. Ingratubun, yang mewakili Bupati Malra mengatakan, atas nama pemda Malra dan seluruh kontingen, memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada panitia setempat yang sangat antusias dalam penyambutan kontingen.
“Kami kontingen Malra berjumlah 130 orang yang terdiri dari official, pendamping, pelatih, tenaga medis dan peserta lomba. Sebanyak 47 orang peserta lomba asal Malra akan mengikuti 22 perlombaan yang dipertandingkan,” ujarnya.
Menurut Ingratubun, kabupaten Malra memiliki banyak pengalaman dan catatan positif dalam mengikuti lomba-lomba MTQ, dimana Malra seringkali keluar sebagai juara umum.
“Dalam MTQ tahun ini ada target-target yang sudah kami tetapkan. Karena 22 mata lomba maka ada target-target untuk meraih hasil maksimal,” ungkapnya.
Ingratubun juga menyampaikan pesan Bupati Malra bahwa untuk pelaksanaan MTQ ke XXIX tahun 2021 nanti Malra akan jauh lebih siap sebagai tuan rumah untuk melaksanakan iven akbar tersebut
“Kalau dari kabupaten/kota lainnya boleh punya pengalaman, tetap Malra sudah teruji sejak dari tahun ke tahun pelaksanaan MTQ. Oleh karena itu tidak bisa diragukan lagi, untuk tahun 2021 rekomendasi akan jatuh ke Malra,” tegasnya.
Dijelaskan Ingratubun, dari 130 orang kafilah (jumlah kontingen malra), ada juga keterlibatan kepala dinas dan badan untuk mendukung kontingen Malra yang terbagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 11 orang akan berada di arena MTQ ini selama 4-5 termasuk acara pembukaan. Dan setelah mereka kembali ke Malra, maka kelompok kedua segera menyusul sebanyak 10 orang
“Kepala-kepala dinas/badan yang mendukung kontingen MTQ dari Malra ini bukan saja yang beragama muslim tapi juga yang non muslim, dan inilah sebuah keunikan yang ada pada kami di Kabupaten Malra untuk diketahui masyarakat luas,” bebernya.
Ingratubun menambahkan, inti dari pelaksanaan MTQ ini yang pertama adalah untuk syiar Islam, yang kedua adalah berusaha untuk menjadi juara.
“Malra punya kualitas dan tentu akan membawa hasil yang lebih baik dan lebih maksimal,” *** Rul