Menyemai Cahaya dari Mushaf: Gerakan Wakaf Al-Qur’an Bangkitkan Harapan Baru di Maluku

Kabar Daerah News

KABARTERKINI.NEWS— Di tengah geliat kehidupan masyarakat Maluku yang kaya akan nilai budaya dan tradisi Islam, hadir sebuah gerakan sunyi namun penuh makna: Wakaf Al-Qur’an. Bukan sekadar seremonial, melainkan sebuah langkah nyata yang menyentuh hati dan menjangkau nurani—terutama mereka yang selama ini mendambakan kehadiran mushaf suci di tengah keterbatasan.

Pada Kamis pagi yang cerah (10/4/2025), halaman Kantor Kementerian Agama Kota Ambon menjadi saksi dari penyerahan 450 eksemplar mushaf Al-Qur’an. Bukan sekadar buku, tetapi cahaya bagi taman-taman pendidikan Al-Qur’an (TPA), madrasah, dan majelis taklim yang selama ini bertahan dengan fasilitas terbatas.

Gerakan ini digagas oleh Yayasan Insan Cerdas Sejahtera (Yayasan Indah) bersama Ikatan Keluarga Djalan Baru Plus Jakarta (IKA DBC Plus), yang menggandeng Kementerian Agama sebagai mitra distribusi. Gerakan ini menjadi bukti bahwa kepedulian tidak mengenal jarak, dan keikhlasan mampu menembus batas pulau dan provinsi.

Menurut Mussalam Latuconsina, pembina IKA DBC Plus, ide sederhana ini lahir dari keresahan: terlalu banyak anak-anak yang ingin belajar Al-Qur’an, namun tak memiliki mushaf untuk dibaca. “Kami ingin setiap anak Muslim di Maluku bisa memiliki satu mushaf. Ini bukan hanya soal membaca, tapi soal menumbuhkan kedekatan batin dengan Al-Qur’an,” ujarnya.

Bagi banyak daerah di Maluku, terutama yang jauh dari pusat kota, akses terhadap mushaf bukan hal mudah. Beberapa lembaga bahkan harus bergantian menggunakan Al-Qur’an untuk mengajar. Dalam konteks ini, gerakan wakaf menjadi harapan baru.

H. Saradju Kelrey dari Kemenag Kota Ambon yang menerima langsung wakaf tersebut menyebutkan bahwa bantuan ini akan menjadi bekal besar bagi pendidikan Islam di Ambon. “Kami tidak hanya menerima mushaf, kami menerima amanah. InsyaAllah akan kami salurkan sebaik mungkin,” katanya penuh haru.

Program wakaf ini tidak hanya menyasar kota Ambon. Dengan target distribusi 24.198 mushaf di tahun 2025, gerakan ini akan menjangkau seluruh kabupaten/kota di Maluku. Sebelumnya, pada akhir 2024, 6.500 mushaf telah lebih dulu didistribusikan sebagai bagian dari tahap awal.

Yang menarik, gerakan ini juga dirancang sebagai wadah pendidikan karakter. Dalam peluncurannya bulan lalu, panitia juga menyalurkan santunan kepada 200 anak yatim—mengajarkan bahwa mencintai Al-Qur’an tidak bisa dilepaskan dari mencintai sesama.

Tema gerakan ini sederhana namun menyentuh: “Satu Al-Qur’an untuk Satu Anak Muslim di Negeri Bumi Raja-Raja.” Sebuah ajakan untuk kembali ke akar, untuk mengingat bahwa di tengah gemuruh zaman, ada yang tetap abadi: cinta pada Al-Qur’an, dan semangat untuk menebarkannya.*** Tasya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *