KABARTERKINI.NEWS – Gempa 6,8 Skala Licter yang mengguncang pulau ambon dan seram pada rabu 26/9 lalu,sehingga di beberapa titik lokasi di Kabupaten Seram Bagian Barat mengalami kerusakan baik ringan,berat maupun sedang
Salah satunya titik gempa di kabupaten SBB yang mengalami kerusakan baik berat,ringan dan sedang baik fasilitas umum maupun pribadi berdasarkan data yang dihimpun media ini di posko bencana gempa bumi dusun Waitasi Desa Kairatu Kabupaten SBB
Adapun kerusakan pasca gempa bumi diantaranya. 86 buah rumah warga rusak diantaranya rusak berat sebanyak 6 buah, rusak sedang 30 buah dan rusak ringan 50 buah.
Sedangkan fasilitas Umum yakni talud pantai rusak berat sepanjang 100 meter, instlasi air 500 meter, jembatan rusak sedang, jalan stapak 150 meter retak, dan balai pertemuan rusak ringan,
Untuk fasilitas pendidikan SD 2 buah rusak sedang, Pagar MA Aliyah rusak berat dan fasilitas rumah ibadah rusak ringan.
Salah satu tokoh masyarakat dusun waitasi Fathin Tuasamu kepada media ini menjelaskan semua data valid baik faslitas umum, fasilitas pribadi, pendidikan maupun fasilitas agama sesuai dengan pendataan yang sudah di data.
” dan saat ini pengungsian masyarakat waitasi tersebar pada tiga titik ada pada gunung siompo,gunung wailala dan gunung jemaat” Jelas Tuasamu.
Lanjutnya, dikatakannya ada 220 kepala keluarga waitasi dengan jumlah jiwa 850 jiwa, adapula ibu hamil sebanyak 25 orang, bayi 25 orang dan balita 80 orang dan sedangkan lansia sebanyak 55 orang.
” Dan ada pula yang mengalami luka ringan sebanyak 10 orang” Ucap Tuasamu
Ditanyakan soal kebutuhan yang mendesak yang saat ini diperlukan oleh pengungsian warga waitasi dikatakannya Tuasamu. Saat ini kebutuhan mendesak yang di perlukan oleh para pengungsian yakni tenda,selimut,makanan, susu bayi,obat – obat dan lainnya” Tutup Fatin
Dan sampai saat ini para pengungsian masih mendiami tenda – tenda di hutan, belum kembali ke rumah masing – masing dan masih trauma apalagi masih ada gempa susulan walaupun tidak besar
Ini juga masih membuat masyarakat betah di tenda tenda pengungsian dari pada memilih kembali ke rumah masing – masing***FIT