KABARTERKINI.NEWS– Mengingat situasi kota Ambon yang selalu diterpa Gempa Bumi sejak 26 September lalu hingga sekarang. Pemerintah negeri Laturake, kecamatan Taniwel berinisiatif memulangkan pelajarnya dari Ambon ke desa Laturake.
Thomas Andre Mawene, Raja Negeri Laturake dikonfirmasi, Sabtu (28/09) membenarkan informasi tersebut.
Menurut Mawene, kebijakan diambil tersebut berdasar keluh masyarakat negeri yang mana mengkhawatirkan anak-anak mereka yang ada di kota Ambon.
“Ini merupakan kebijakan pemerintah negeri. Kita pulangkan dulu nanti setelahnya baru kita fasilitasi kembali ke kota Ambon,” akui dia via seluler.
Menurut Mawene, selaku pemimpin di negeri setempat, merasa langkah yang tersebut harus diambil. Karena kepanikan orang tua yang mengirimkan anak-anaknya ke kota Ambon untuk bersekolah begitu khawatir dengan keadaan yang ada di kota Ambon.
“Saat ini, pulhan pelajar/mahasiswa Laturake sedang dalam perjalanan. Hari ini mereka tiba di Laturake,” singkat dia.
Sebagaimana diketahui, kota Ambon tercatat hingga berita ini dipublis telah mengalami guncangan sebnayak 458 kali guncangan setelah 6.8 SR membuat masyarakat Maluku (Ambon dan Seram) kocar-kacir berhamburan.
Gempa yang terjadi mengakibatkan perekonomian di dua daerah itu lumpuh. Masyarakat tidak beraktivitas dengan biasanya karena trauma dengan kejadian-kejadian yang pernah terjadi sebelumnya.
Pantauan media ini di Ambon, sekolah-sekolah di kota Ambon diliburkan. Aktivitas perkuliahan di sejumlah kampus pun diberhentikan sementara.
Data terakhir BNPB Provinsi Maluku, sedkitnya 23 orang dilaporkan meninggal, ratusan orang luka dan puluhan bangunan dan rumah roboh.
Khusus untuk kabupaten SBB, lima orang warga tercatat meninggal dunia.*** RUL