KABARTERKINI.NEWS– Provinsi Maluku mendeklarasikan Maluku Cinta Damai di gong perdamaian dunia, Jumaat (28/06).
Deklarasi tersebut ditengahi pemerintah provinsi dan melibatkan unsur TNI/Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, mahasiswa, pelajar dan seluruh elemen organisasi kepemudaan di Maluku.
Deklarasi akbar tersebut menegaskan pesan “Maluku Cinta Damai”.
Pantauan media ini, semua unsur yang terlibat tersebut tersebut menyatakan ikrar cinta damai sekaligus panandatanganan komitmen ikrar.
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku, Abidin Wakanno menyatakan, Maluku masih menjadi salah satu provinsi yang punya indeks kedamaian terbaik di Indonesia.
“Sebab itu, apapun latar belakang perbedaan agama, budaya, etnis, dan pilihan politik, tetapi katong samua orang basudara. Potong dikuku rasa di daging, ale rasa beta rasa,” tegas Wakano.
Wakano menyebutkan, Falsafah leluhur “ale rasa” dan “potong di kuku” akan dikembangkan menjadi nilai untuk ke-Indonesia-an.
Hal ini dimaksudkan untuk mempertegas kepada publik Indoensia bahwa Maluku adalah laboratorium keberagaman nusantara.
“Disini kita belajar memahami perbedaan, belajar saling mencintai, belajar saling membanggakan dan belajar saling menghidupi. Semoga damai dari Maluku, terpatri sejati di sanubari kita. Dan damai dari Maluku juga menjadi damai untuk Indonesia,” ujar Wakanno.
Untuk diketahui, pembacaan deklarasi dibacakan para pimpinan umat beragama diantaranya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Maluku, Majelis Ulama Indonesia (MUI), MPH Sinode GPM, Keuskupan Amboina, Walubi Maluku dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).
Selanjutnya diikuti penandatanganan oleh Gubernur Maluku Murad Ismail, Kapolda Irjen Pol Royke Lumowa, Danlantamal IX Ambon Antongan Simatupang, Kasdam XVI Pattimura, Wakil Ketua MUI Maluku Abidin Wakanno, Bawaslu Maluku Astuti Usman, Ketua MUI Kota Ambon Muhammad Rahanyamtel, Anggota MPH Sinode GPM Pdt Herry Siahaya, Walubi W. Jauwerissa, Wakapolda Brigjen Pol Teguh Sarwono, Ketua Pengadilan Tinggi Ambon, Asisten II Pemkot Robby Silooy, yang kemudian diikuti seluruh elemen terkait.
Empat poin isi deklarasi Maluku Cinta Damai diantaranya :
- Kami masyarakat Maluku adalah masyarakat yang cinta damai untuk itu kami mengajak seluruh komponen bangsa khususnya masyarakat Maluku untuk menghargai perbedaan suku agama ras golongan dan pilihan politik dengan motto walaupun berbeda suku agama golongan warna kulit bahasa tetapi Katong samua basudara.
- Terhadap pelbagai perselisihan yang timbul dalam masyarakat hendaknya diselesaikan dengan cara-cara yang damai arif dan bijaksana melalui dialog musyawarah untuk mufakat atau melalui jalur penegakan hukum dan kami menolak dengan tegas penyelesaian masalah dengan cara-cara kekerasan atau anarkis yang dapat mengakibatkan disintegrasi bangsa.
- Kami masyarakat Maluku mengajak seluruh komponen bangsa khususnya masyarakat Maluku untuk memperkuat ketahanan sosial dalam rangka mengantisipasi berbagai bentuk polarisasi politik identitas dan provokasi yang dewasa ini marak bertebaran di media sosial dalam bentuk hoax dan hate speech.
- Kami masyarakat Maluku menolak dengan tegas berbagai bentuk polarisasi masyarakat untuk kepentingan sosial serta mengajak seluruh komponen masyarakat untuk terus merawat dan mengembangkan pertalian sejati hidup orang basudara serta mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana falsafah orang Maluku yaitu potong yg kurasa di daging ale rasa beta rasa dan sagu salempeng dibagi dua.
Pantauan media ini, deklarasi berlangsung lancar. Masyarakat yang terlibat didalam pembacaan pesan cinta tersebut perlahan membubarkan diri secara tertib usai kegiatan ditutup.*** Rul