KABARTERKINI.NEWS– Untuk kedua kalinya terjadi aksi boikot jalan dilakukan antara warga Desa Mornateng dan Desa Lisabata, Kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Berdasar pantuan media ini di wilayah tersebut, tepat hari Sabtu (16/3/2019) ruas jalan utama lintas seram kembali di boikot.
Pemboikotan jalan dengan cara dipalang warga menggunakan beton setinggi betis orang dewasa. Sebelumnya aksi yang sama pernah dilakukan Kedua warga ini pada 27 Februari 2019 lalu dan saat hal tersebut kembali terjadi.
Ketidak harmoniasan dua negeri bertetangga itu menurut informasi yang dihimpun telah dilakukan langkah mediasi oleh pemerintah daerah, Polres SBB melibatkan kedua negeri. Mediasi dilakukan di Kantor Bupati SBB pada 28 Februari 2019.
Namun sejak dilakukan mediasi hingga saat ini tidak ada pendampingan serta realisasi dari point-point yang telah disepakati bersama.
Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Lisabata (IPPERMAL) Jaidun Kaisuku kepada media ini menilai pemerintah daerah SBB tutup mata serta lemah dalam menanggapi masalah tersebut.
“Dari masalah awal hingga saat ini tidak ada kejalasan sama sekali,” akui Kaisuku.
Bukan hanya itu pihak sektor Polsek Taniwel juga terkesan lemah dalam sikapi masalah tersebut karena dalam menangani masalah pemukulan terhadap warga lisabata dan membiarkan warga Desa Mornateng.
“Warga mMornaiting sewena-wena melakukan swiping terhadap warga Lisabata dan melakukan aksi blokade jalan umum padahal bukan kewenangan mereka. Menurut saya, Aksi negeri tetangga itu memancing amarah warga Lisabata dan membalas blokade jalan,” papar Kaisuku.
Kaisuku berharap, pemerintah dapat memberikan sentuhan langsung serta mengawal hasil mediasi yang petrnah dilakukan pada bulan lalu waktu itu.
Menutup keterangannya, diri menghimbau, kepada kedua warga masyarakat untuk tidak terpancing dengan isu-isu sesat atau terbawa arus opini sesat hanya untuk mengahncurkan harmonisasi kedua negeri selama ini.
“Bupati SBB Moh Yasin Payapo segera ambil langkah bijak untuk sikapi masalah ini. Agar tidak berkelanjutan,” pungkasnya.
Sementara itu, ketua pemuda Mornating yang dihubungi media ini untuk dikonfirmasi tidak menjawab telephone. Via Massager dan WhatApp juga tidak direspon.****DOD