KABARTERKINI.NEWS- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Ambon, menolak gerakan people power.
Penolakan organisasi intra kampus dari sejumlah perguruan tinggi di Maluku itu dituangkan dalan acara deklarasi di Gong Perdamaian Dunia, pusat kota Ambon, Sabtu (18/05).
Gerakan people power yang rencananya akan dilakukan pada tanggal 22 Mei 2019, untuk memprotes Pemilihan Umum (Pemilu) khusus Pilpres dinilai sebagai ancaman keutuhan NKRI.
People Power merupakan gerakan yang diciptakan oleh kubu Capres dan Cawapres 02 (Prabowo-Sandi).
Pihak Capres-Cawapres 02 menilai ada kecurangan saat Pilpres
Koordinator Deklarasi dan telah menyatakan lawan konstotusi.
Pantauan media ini, penolakan people power oleh BEM se-kota Ambon ramai diwarnai aksi penuturan kajian ilmiah.
Ismail Sowakil, kordinator lapangan mengatakan, “people power” murni tindakan melanggar hukum.
“Kami, seluruh BEM Kota Ambon menolak people power satu gerakan inskonstitusional,” kata Ismail Sowakil kepada wartawan di Gong Perdamaian.
Menurutnya, people power sangat merugikan bangsa Indonesia. Karena dengan gerakan tanggal 22 Mei, sudah pasti memecah belah bangsa ini.
Realitas di lapangan, karena elit politik, masyarakat dapat berkonflik antara kubu pendukung dan bukan kubu pendukung.
Ditakutkan jika kedua belah pihak baik sepakat people power maupun menolak, berhadapan, pasti terjadi sesuatu dan ini berpotensi memecah belah negara.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi dengan isu-isu people power baik yang ada di media sosial maupun di media massa,” pungkasnya.*** Rul