KABARTERKINI.NEWS – Presiden tak bangga atas keberhasilan menangkap para pelaku korupsi. Sebab, hal itu tak diukur berapa banyak pelaku korupsi diamankan dan diadili.
Orang nomor satu RI ini hanya akan bangga jika dalam massa kepemimpinannya sikap atau kebiasan korupsi para pejabat negara telah mati. Artinya negara benar benar bebas dari tindakan yang merugikan rakyat tersebut.
“Keberhasilan bangsa yang antikorupsi tidak diukur dari seberapa banyak orang ditangkap, karena tetapi ketiadaan orang yang melakukan korupsi, kondisi ideal sebuah bangsa ketika disaring hukum seketat apapun tidak ada lagi orang yang bisa ditersangkakan sebagai seorang koruptor, kondisi idealnya seperti itu, saya yakin suatu saat kita berhasil akan membangun bangsa yang bebas korupsi,” tegas Jokowi saat menghadiri dan membuka acara Hari Anti korupsi se-dunia (Hakordia) 2018 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, yang digagas oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Jokowi hadir mengenakan baju batik hitam bermotif cokelat lengan panjang serta celana hitam.
Dalam sambutannya di depan Ketua KPK Agus Raharjo, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang, dan Laode Muhammad Syarif, dan juga para menterinya, Jokowi tak bangga atas keberhasilan menangkap para pelaku korupsi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengajak kepada seluruh institusi bersama-sama menegakkan hukum untuk berantas korupsi. Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta seluruh birokrasi dipermudah.
“Harus dengan cara-cara inovatif dan agenda bersama KPK dan pemerintah sistem hukum, demokrasi, cara gerak birokrasi sistem akuntansi harus bisa memfasilitasi cara kerja cepat efisien inovatif yang berorientasi pada hasil dan kepentingan masyarakat, ketik etika masyarakat dan birokrasi semakin menghargai moralitas masyarakat, dan dipandu dengan keteladanan pejabat publik,” ujar Jokowi.*** KT-01 | Cnn | Foto: Sindonews