KABARTERKINI.NEWS- Maluku ini perlu ada langkah luar biasa. Langkah luar biasa ini Maksudnya adalah langkah cepat untuk sebuah perubahan yang cepat pula. Kenapa harus cepat, karena kondisi sekarang ini dengan realitas ekonomi dan sosial orang Maluku yang beragam memaksakan Maluku harus bisa lebih berkembang lagi.
Apalagi geografis wilayah Maluku merupakan daerah kepulauan. Rentang kendali yang cukup jauh antar daerah satu ke daerah yang lain. Namun kenyataan saat ini, Maluku bukan provinsi kepulauan dan belum diakui secara yuridis oleh pemerintah pusat.
“Ini sangat merugikan kita orang Maluku,” tegas Gerry Habel Hakubun, Calon Anggota DPR-RI Dapil Maluku kepada awak media, Kamis (07/02).
Gerri dengan jiwa serta raga mudanya meyakini dapat membawa perubahan cepat tepat terhadap pertumbuhan Maluku melalui suaranya dan ide kreatifnya di senayan.
“Dengan berkembangnya informasi pengetahuan teknologi saat ini, biasnya yang mudalah yang lebih cepat. Untuk itulah saya hadir,” akui Gerry.
Bukan berarti, lanjut Gerri, yang tua tidak. Melainkan Maluku saat ini perlu sebuah dobrakan cepat, keras dan tepat untuk perubahan dari segala aspek. Anak muda lebih progres wilayah itu.
“Sesuatu yang sifatnya cepat, sifatnya kreatif, sifatnya mengubah, inofativ itu cenderung dimiliki anak muda,” ungkap Gerry.
Geri mengaku, dirinya selama ini telah berbuat serta berupaya membangun Maluku sudah sejak lama. Salah satu contoh, membawa anak-anak Maluku ke negara-negara Pacifik. Sebut saja Dua tahun lalu membawa anak anak Maluku ini ke Selandia Baru untuk memperkenalkan budaya, pesona alam Maluku melalui jalur seni.
Pemilik angka nomor urut 1 partai Hanura ini menjelaskan, dipilihnya bidang seni budaya untuk mempromosikan Maluku dengan kekayaan alamnya di negara bagian Pacific, karena ada kesamaan culture. Yakni ras Malenisa dan Polenisa. Kedua culture ini ada di Maluku. Kesamaan ini yang kemudian dengan mudah diterima, endus Gerry.
“Dengan cara itulah kita bisa dengan muda promosikan potensi kita di Maluku dalam menarik investor yang baik untuk Maluku,” jelas Gerry.
pengusaha muda ini serius dengan niat mulianya ingin mendobrak dan mengangkat Maluku agar lebih layak lagi dari saat oras ini.
“Kalau beta (Saya) bikin selama ini hanya karena mau caleg, itu salah besar. Bisa saja mau dekat-dekat kontestasi politik baru beta buat. Tapi kan tidak begitu. Rahmat yang Tuhan kasih harus digunakan untuk bangun daerah ini,” utarnya.
Pemilih Rasional Untuk Kepastian Perubahan
Kader terbaik DPD Hanura Maluku asal teggara ini mempertegas. Maluku bukan tidak diperhatikan Pemerintah Pusat (Pempus). Tapi para wakil rakyat kita belum secara total meraih atau berkemampuan terbatas dalam memperjuangkan hak-hak orang Maluku. Mereka dipusat (Pempus) itu tidak tahu kebutuhan di Maluku itu seperti apa.Ini yang kemudian menajdi masalah.
“Semua orang bisa bilang (Katakan) akan bangun Maluku, tapi fakta dilapangan berkata lain,” tegas Gerry.
Satu hal kata Gerry, Maluku harus punya pemilih rasional diatas 30 persen. Suatu daerah yang memiliki pemilih rasional diatas 30 persen itu dapat dijamin daerah akan maju.
Minset pemilih di Maluku masih mengandalkan pendekatan emosional (Saudara/Paman/Teman/Sukuisme). Ini yang kemudian dengan mudahnya oranga-orang berkata bisa bangun Maluku. Padahal realitas berkata lain.
“Suatu daerah dengan komposisi pemilih rasionalnya diatas 30 persen hingga mencapai 50 persen, maka dipastikan daerah akan maju,” pungkasnya.*** Qiran