KABARTERKINI.NEWS- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Maluku menggandeng TP- -PKK Provinsi Maluku, menggelar kegiatan ‘Gerakan Orang Tua Hebat’ untuk meningkatkan kualitas peran orang tua dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak.
Kegiatan ini dilangsungkan di Gedung PKK Maluku, Rabu (4/11) dan melibatkan sebanyak 150 peserta yang berasal dari PKK, OPDKB, KUPT KB, PKB/PLKB dan kader serta anggota kelompok BKB.
Plt. Kepala BKKBN Provinsi Maluku, Renta Rego dalam sambutannya mengatakan, rencana kerja pemerintah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024 telah terfokus pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM).
Hal ini selaras dengan amanat UU No.52/2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, maka BKKBN bertangngung jawab untuk meningkatkan kualitas keluarga Indonesia.
“BKKBN sebagai lembaga yang berorientasi pada kualitas keluarga mengimplementasikan tujuan tersebut melalui program Kependudukan Keluarga Berencana Dan Pembangunan Keluarga (KKBPK),” ungkap Renta.
Dikatakan, stakeholder dan mitra kerja merupakan salah satu kunci utama dalam mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas.
“Perjanjian kinerja yang dilakukan setiap tahunnya menjadi acuan dan komitmen BKKBN untuk mencapai kinerja secara maksimal dalam mwwujudkan visi misi yang telah ditetapkan,” jelas Renta.
Oleh karena itu, dalam operasionalisasi dan sosialisasi Gerakan Orang Tua Hebat perlu ditingkatkan pada program KKBPK di tingkat provinsi maupun nasional.
Sementara itu, Sekretaris Tim TP PKK Provinsi Maluku, Diana Padang mewakili Ketua TP PKK Provinsi Maluku, Widya Murad Ismail membuka dengan resmi kegiatan “Gerakan Orang Tua Hebat” dalam rangka Hari Ibu Nasional Provinsi Maluku Tahun 2019 yang dipusatkan di Gedung Xaverius, Ambon.
Ketua TP PKK Provinsi Maluku dalam sambutannya mengataka, para orang tua harus membekali diri dengan parenting education (PE), karena peran orang tua menjadi penting, dikarenakan sebelum bersekolah, anak terlebih dulu mengenal orang tua, keluarga sebagai wahana pertama dan utama dalam pembinaan tumbuh kembang anak.
Menurut Widya, pengasuhan anak usia dini merupakan tanggung jawab dari orang tua, bukan hanya ibu, namun ayah pun memiliki tanggung jawab dalam proses pengasuhan anak. Keterlibatan ayah sejak dini pada masa-masa penting perkembangan anak adalah sumber keamanan emosional bagi anak.
“Seperti kita ketahui bahwa 1.000 hari pertama kehidupan merupakan periode kritis tumbuh kembang dan penentu kualitas kesehatan seumur hidup, diharapkan adanya pengasuhan yang optimal pada masa itu, karena pertumbuhan optimal akan menentukan kesehatan yang optimal pada masa selanjutnya,”ungkap Widya.
Widya juga mengingatkan, saat ini banyak orang tua yang bekerja, sehingga pengasuhan anak-anaknya dilimpahkan kepada anggota keluarga lainnya maupun asisten rumah tangga.
Padahal, pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam mengasuh anak sangat diperlukan untuk memandu anak menjadi manusia yang berkompeten di segala situasi.
Widya menekankan, pengasuhan erat kaitannya dengan kemampuan suatu keluarga atau komunitas dalam hal memberikan perhatian, waktu dan dukungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Untuk itu, Widya berharap, setiap orang tua memerlukan keterampilan dan kecakapan dalam mengasuh anak-anaknya.
“Pengetahuan juga sangat diperlukan agar kemampuan intelektual dan emosional para orang tua dapat berkembang lebih baik dalam membina dan mengasuh anak-anaknya sesuai dengan perkembangan zaman,” imbaunya*** riska