KABARTERKINI.NEWS– POSKO induk Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di kota Ambon masih eksis dalam misi kemanusiaannya hingga saat ini, Sabtu (05/10).
Posko tersebut, oleh kementerian BUMN menunjuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) sebagai kordinator posko.
Posko induk induk itu guna menyalurkan bantuan BUMN untuk penanganan pasca bencana gempa bumi di Ambon, Maluku.
Dengan keberadaan posko induk ini, perseroan memastikan bahwa semua bantuan yang dihimpun dari Wika maupun perusahaan BUMN lain dapat dikelola dengan baik dan disalurkan dengan tepat sasaran maupun jumlah.
Posko tersebut terletak di Desa Wayame, kota Ambon.
Sekretaris Perusahaan Wika, Mahendra Vijaya sebagimana dikutip dalam laman berita republika mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku maupun pemerintah daerah untuk mengidentifikasi titik-titik penyaluran sekaligus jenis bantuan yang dianggap mendesak untuk segera dipenuhi.
Dikatakan Hingga Ahad (29/9/2019) lalu, bantuan terus berdatangan dan disalurkan oleh perusahaan BUMN. Sebagian besar bantuan berupa sembako, tenda, terpal dan selimut.
“Bantuan-bantuan seperti ini dibutuhkan terutama oleh para korban yang berada di lokasi pengungsian akibat rumah mereka yang hancur dan tidak lagi layak untuk dihuni,” katanya.
Sebagaimana diketahui, tiga wilayah administratif yang terdampak yaitu Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Barat. Diharapkan, bantuan dapat disalurkan secara merata.
“Dukungan yang didapat melalui sinergi BUMN, para relawan atau NGO serta pemerintah daerah akan semakin memperluas ruang gerak untuk mencapai lokasi-lokasi yang dari segi medan dan aksesibilitas sulit untuk dijangkau,” kata dia.
Menurut Mahendra, BUMN Tanggap Bencana Gempa Ambon tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian kepada masyarakat oleh Kementerian BUMN bersama perusahaan-perusahaan yang bernaung di dalamnya.
Sebelumnya, baik Kementerian dan perusahaan BUMN telah mengambil peran aktif dalam membantu pemulihan lokasi lain paska terjadi bencana seperti tragedi Gempa di Lombok, Palu dan Donggala serta Banten.***RUL/Republika