Perihal Corona, Imbauan Pempus Pembatasan Interaksi Publik Sepenuhnya Belum Dijalankan

Kabar Daerah Kabar Nasional

KABARTERKINI.NEWS—MESKI sudahdihimbau melalui kebijakan Pemerintah Pusat (Pempus) untuk merumahkan siswa-siswi namun belum sepenuhnya dijalankan pemerintah provinsi Maluku, Senin (16/03).

Sebagaimana diketahui, kebijakan Pempus pada Minggu, 15/03/2020 kemarin,  mengenai “Belajar Dari Rumah” untuk semua sekolah di Indonesia diumumkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan pembatasan interaksi publik. Mulai dari pemerintah pusat hingga ke daerah, Jokowi meminta adanya kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus.

Di Maluku, himbauan tersebut belum sepenuhnya dijalankan.

“Kebijakan kita sih sebenarnya mau libur namun kebijakan provinsi lewat Gubernur Maluku, justru belum libur jangan sampai meresahkan masyarakat,” jelas Walikota Ambon, Richard Louhenapessy saat diwawancarai, Senin (16/03) di Kantor Gubernur Maluku.

Pihaknya berencana ingin meliburkan tapi atas koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, justru ditangguhkan.

“Kalau sampai sudah ada yang memang benar terindikasi, barulah diambil tindakan,” kata Louhenapessy.

“sebelumnya sudah ada rapat koordinasi dengan pak Gubernur Maluku, karena itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon mengambil inisiatif untuk meliburkan sekolah. Namun setelah dilakukan rapat koordinasi bersama seluruh forkopimda di Provinsi Maluku ternyata sekolah belum libur dan masih berjalan seperti biasa,” cetusnya.

Disampaikannya, langkah penanganan Pemerintah Kota Ambon juga sudah dilakukan setelah adanya instrupsi dari Presiden Republik Indonesia.

Pemerintah Kota Ambon juga gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat, termasuk menjaga pintu pintu masuk bandara maupun pelabuhan.

“Sementara pintu masuk internal antar pulau juga telah diantisipasi,” tuturnya.

Louhenapessy menambahkan, sosialisasi yang dibuat di antaranya baik lewat media massa, baliho, spanduk, maupun pengumuman kepada masyarakat.

Hal ini dilakukan agar masyarakat kota Ambon tidak banyak yang bepergian keluar daerah.

Lanjut Louhenapessy, sedanhkan untuk Pemerintah Kota Ambon juga yang melakukan pekerjaan dinas keluar setelah kembali akan diperiksa jika terdapat gangguan maka akan tetap masuk ruang isolasi.

Pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi Maluku kemudian barulah diambil angka pasti.

“Aparatur sipil negara yang saat ini melakukan tugas luar daerah juga sudah saya instruksikan agar setelah kembali harus dilakukan pemeriksaan rinci jika ada indikasi akan kita rumahkan, kata tidak main-main soal ini,” terangnya.

“kita kan buat klarifikasi ulang untuk menyampaikan kepada aparatur pendidikan agar sekolah tetap berjalan seperti biasa,” tutupnya. *** RISKA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *