Menggurita Korban Skandal FY, Kepala Kantor BNI Ambon Diganti

Kabar Nasional News

KABARTERKINI.NEWS– Manajemen BNI men­copot Kepala Kantor Cabang Utama BNI 46 Ambon, Ferry Siahai­nenia dari jabatannya.

Ferry dicopot agar lebih konsentrasi menjalani pe­me­riksaan kasus pembo­bolan BNI 46 Ambon yang dilakukan Faradiba Yusuf. Ia baru menjabat Kepala Kantor Cabang Uta­ma BNI Ambon pada Juni 2019 menggantikan Dionne Limmon, yang dimutasikan ke BNI Bekasi.
Friedson WNK dari Kan­tor Wilayah BNI Makassar ditunjuk sebagai pengganti Ferry.

“Pak Ferry sudah dibebastugas­kan sekitar seminggu, dan diganti oleh pak Friedson,” kata salah satu staf Kantor BNI 46 Ambon, Kamis (14/11).

Menurut staf yang meminta namanya tak dipublikasikan ini, pencopotan Ferry Siahainenia agar operasional  di BNI Ambon bisa berjalan maksimal. Sebab, Ferry sibuk bolak balik Kantor Ditres­krimsus Polda Maluku, Mangga Dua.

“Biar Pak Ferry konsentrasi di pemeriksaan,” ujarnya.

Staf tersebut enggan berspeku­lasi, apakah Ferry terlibat dalam skandal pembobolan uang nasabah yang mencapai Rp 58,9 miliar ter­sebut atau tidak. “Kalau itu saya  tidak berani ngomong, biar semuanya berjalan di polisi saja, nanti ikuti seperti apa,” ujarnya.

Ferry sebelumnya diperiksa dua hari berturut-turut oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Maluku.

Ferry diduga tahu kejahatan yang dilaku­kan Faradiba. Kasus ini terungkap pada 4 Oktober 2019, setelah ada nasabah yang datang melapor ke BNI Ambon. 

Namun skandal keja­hatan ini baru dilaporkan pada 8 Oktober ke Polda Maluku oleh pemimpin Bidang Pemasaran Bisnis Banking, Nolly Sahumena.

Friedson WNK mengaku, dirinya ditugaskan menggantikan Ferry Siahainenia untuk mengandalikan BNI Cabang Ambon.

“Saya sejak minggu lalu sudah di Ambon. Saya ke Ambon untuk me­ngendalikan bank ini, karena dalam masalah,” jelasnya, di Kantor BNI Cabang Ambon Kamis (15/11).

Friedson mengatakan, pergantian Ferry agar ia lebih fokus untuk men­jalani pemeriksaan di Ditreskrimsus.

“Jadi saya ditugaskan ke Ambon ini salah satu tujuannya agar pak Ferry itu lebih fokus ke pemeriksaan yang dilakukan polisi. Tidak mung­kin beliau konsen terhadap peme­riksaan lalu mengendalikan lagi peru­sahaan besar ini. Tidak ada masalah dalam pergantian pucuk pimpinan, hanya saja kita manajemen diberikan kesempatan dan ruang kepada pak Ferry untuk fokus ke pemeriksaan polisi dulu,” ujarnya.***SIWALIMA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *