Konflik Pucuk Pimpinan SBB Hambat Pembangunan, STOP!

Kabar Daerah News

KABARTERKINI.NEWS– PANASNYA isu konflik yang dialamatkan ke Bupati Seram Bagian Barat (SBB) M. Yasin Payapo dan Wakil Bupati SBB, Yus Akerina mendapat reaksi keras para tokoh muda kabupaten.

Reaksi sejumlah tokoh muda SBB itu dituangkan dalam pernyataan sikap dalam press confrence di salah satu rumah kopi di kota Ambon, Kamis (04/07).

Farham Suneth salah satu tokoh muda SBB menegaskan, konflik interest antara bupati dan wakil bupati SBB, merupakan suatu hal yanh tidal boleh terjadi.

“Bupati dan wakil bupati merupakan satu kesatuan yang semestinya berjalan seiring. Mereka itu satu paket yang harus saling melengkapi. Dengan adanya konflik antara keduanya, sangat berpotensi menghambat pembangunan di Seram Bagian Barat, ” ujar Suneth.

Ditambahkannya, jikapun ada konflik atau perbedaan diantara Bupati dan Wakil Bupati, maka hal tersebut janganlah diumbar pada ruang publik, lewat pernyataan pernyataan di media.

Dicontohlannya, pernyataan wakil bupati SBB, Yus Akerina kepada beberapa waktu lalu kepada wartawan semestinya tidak perlu dilakukan, apalagi mengubar hal tersebut di ruang publik.

Ditambah lagi saat mengeluarkan pernyataan tersebut, Bupati tidak berada di tempat. Hal itu tentu saja akan menimbulkan berbagai spekulasi, apa sebenarnya maksud wakil bupati terkait pernyataannya itu diruang publik.

“Apapun pernyataan pak Nus Akerina orang akan tetap menyatakan pernyataan tersebut adalah pernyataan seorang pemimpin daerah. Kalaupun ada hal hal yang dianggap wakil bupati telah menciderai harga diri, nama baik dan martabatnya. Maka jalan yang elegan adalah menempuh jalur hukum, bukan mengubarnya pada ruang publik, ” beber Suneth.

Sementara itu tokoh muda SBB lainnya Samuel Riry SH.MH pada kesempatan tersebut mengungkapkan. Yasin Payapo selaku bupati dan Nus Akerina selaku wakil bupati SBB, yang kini tengah memimpin kabupaten bertajuk Saka Mese Nusa ini. Merupakan cermin bagi masyarakat yang dipimpinnya.

“Ketika keduanya berkomitmen untuk berpasangan guna memimpin SBB, maka keduanya sudah pasti memiliki niat dan tekat yang sama guna membangun SBB, ” ujar Riry.

Namum dengan kenyataan yang ada sekarang ini, dimana kedua tokoh pemerintahan tersebut terlibat konflik, maka tujuan keduanya menjadi bupati dan wakil bupati SBB sebagaimana termaktup dalam visi dan misi mereka, yakni biking bae SBB tidak akan bisa terwujud.

Riry juga menambahkan, jika memang ada hal hal yang dianggap tidak sejalan antara keduanya. Maka hal tersebut haruslah dibicarakan dari hati ke hati antara bupati dan wakil bupati, dengan mengedepankan semangat membangun SBB.

Dirinya juga meminta DPRD kabupaten SBB guna menjalankan fungsi kontrol dan pengawasan institusi tersebut. Dan ikut berperan dalam menyelesaikan persoalan antara bupati dan wakil bupati SBB.

“jika hal itu tidak dilakukan maka slogan biking bae SBB sebagaimana tag line keduanya saat kampanye pemilihan bupati dan wakil bupati SBB beberapa waktu lalu, hanyalah sebagai lips service belaka, ” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Riry juga meminta Bupati SBB M. Yasin Payapo guna menyikapi dengan arig dan bijaksana, komentar wakil bupati SBB Yus Akerina sebagaimana dilansir salah satu media lokal di Maluku. Dimana media tersebut menuliskan, wakil bupati SBB Yus Akerina akan melaporkan bupati SBB Yasin Payapo.

“Padahal sesuai hasil rekaman saat wawancara dengan awak media, tidak ada satupun pernyataan dari wakil bupati yang menyatakan akan melaporkan bupati SBB. Kami meminta bupati untuk menyikapi hal ini secara serius, lantaran pemberitaan itu berpotensi menciptakan konflik antara keduanya, yang berimbas pada timpangnya proses pembangunan di SBB, ” sergah Riry.

Untuk itu, kedua tokoh muda asal SBB ini mendesak bupati dan wakil bupati SBB untuk segera menyelesaikan persoalan yang terjadi antara keduanya, dengan cara duduk satu meja dan membicarakan semua persoalan dengan semangat kekeluargaan demi membangun SBB menjadi lebih baik.

“Apa yang kami sampaikan ini tidak ada tendensi apa apa. Kami tidak memihak kepada siapapun, apa yang kami sampaikan ini murni merupakan keprihatinan kami terhadap pemerintahan dan berbagai persoalan yang terjadi di bumi Saka Mese Nusa, ” kunci Riry.***Tim/Josy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *