Kekosongan Direktur RSUD Piru, Bupati Acuh

Kabar Daerah News

KABARTERKINI.NEWS – Bupati Seram Bagian Barat Drs Hi Moh Yasin Payapo terlihat acuh dengan adanya kekosongan direktur RSUD Piru pasca pensiunnya direktur RSU Piru Michael Siwabessy.

“Bupati SBB jangan acuh,seharusnya sikapi lebih awal kekosongan direktur RSU Piru,jangan biarkan berlarut – larut hal ini akan berpengaruh pada sistem pelayanan administrasi serta pelayanan publik di RSU Piru sendiri,” ungkap sumber kepada media ini Senin ( 16/9).

Sumber yang namanya enggan dipublis itu menyeru, Seharusnya, hal ini sudah lebih awal dilakukan oleh Bupati SBB, menjelang beberapa hari pensiunnya direktur RSU Piru sudah ada nama yang seharusnya untuk gantikan Michael Siwabessy agar tidak ada kekosongan direktur RSU Piru.

“Padahal sudah dilayangkan surat kepada Bupati dan sampai saat ini tidak ada tindaklajuti oleh Bupati dan Bupati SBB terlihat acuh dan tak peduli,” bebernya.

Menurut sumber, tanggal 1 Agustus 2019 direktur Michael Siwabessy sudah pensiun. 1 September 2019 pemutusan gaji sebagai PNS dan Agustus 2019 masih berkantor namun siwabessy tidak berhak lagi untuk menandatangani surat – surat,ini berarti sudah sebulan lebih direktur RSU Piru sudah alami kekosongan dan sampai hari ini RSU Piru masih alami kekosongan Direktur.

“Sebagai sarana pelayanan umum masyarakat seharusnya tidak boleh dibarkan lama – lama tanpa pimpinan. Kekosongan ini berdampak sistemik terhadap administrasi  maupun pelayanan di Rumah sakit ini sendiri,” pungkas Sumber.

Dikatakan Sumber, pihaknya telah melakukan langkah sesuai tupoksi dengan menyurati resmi pimpinan daerah untuk menunjuk salah satu dari pejabat struktural yang ada untuk sementara waktu sambil menunggu pimpinan yang Devinif.

Tetap sampai hari ini belum respon dari pemerintah daerah. Di RSUD Piru ada tiga kepala bidang yakni Bidang pengembangan Pendidikan dan Akreditasi Rumah Sakit, bidan bilayan dan bidang perawatan.

Kiranya dengan kondisi kekosongan ini bisa salah satu diantara bidang-bidang ini ditunjuk sementara untuk mempin Rumah Sakit.selain Direktur di RSUD Piru jg mengalami kekosongan Sekretaris sedah hampir mendekati satu tahun.” Cetus Sumber

Lanjutnya, RSUD Piru sampai hari ini dalam pelaksanaan tugas tugas dan tanggung jawab dikembalikan kepada masing-masing seksi dan bidang. Terkait pelaksanaan dan perawatan menjadi tanggung jawab bidang masing-masing.

Terkait pengembangan pendidikan dan akreditasi RS menjdi tanggung jawab bidang bersangkutan. Begitu juga dengan urusan kepegawaian menjdi tanggung jawab kasubag kepegawaian.

Tetapi terkait kebijakan besar RSUD seperti misalnya mendatang surat atau hal fital lain kami harus berurusan dengan Sekretaris daerah.

Secara terpisah, salah satu pegawai setempat, Azis Sillouw, yang dihubungi media ini menjelaskan, sampai saat ini masih adanya kekosongan direktur RSU Piru dan semua surat menyangkut alat fitalnya kami masih berurusan dengan Sekretariat Daerah Kabupaten SBB.

“Kita tetap dengan fungsi kerja masing – masing ,tak berkomentar banyak. Silahkan tanyakan langsung saja kepada Pemkab SBB saja, itu haknya pemkab SBB,” Singkatnya irit***FIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *