Opini, KABARTERKINI.NEWS – Sebagai pemuda yang berintektual mari, kita menjemput pesta demokrasi ini dengan menyampaikan ide dan gagasan kita untuk membangun kemajuan bangsa dan negara, serta menyampaikan keluh kesah masyarakat terhadap pihak pemerintah. Minggu, (06/01).
Sebab, tinggal beberapa bulan lagi kedepan, kita suda diperhadapkan dengan agenda nasional yakni, pesta Rakyat atau pemilihan umum. Sudah seharunya momen ini dijadikan alat berpolitik yang sehat dan damai.
Bukan halnya menyampaikan narasi politik dengan menggunakan identitas demi mencapai kepentingan pribadi diatas kepentingan masyakarat umum. Biarkanlah masyarakat bebas dalam menuntukan pilihannya untuk lima tahun kedepan.
Kita seharusnya menjadi salah satu mayoritas kreatif yang mampu berkontribusi dalam mewujudkan iklim demokrasi yang adil dan damai dalam perspektif pancasila. Sehingga tidak menimbulkan kesan yang memarjinalkan hak kelompok minoritas dalam menuntukan pilihannya.
Selain itu, kita harus berkomitmen terhadap diri pribadi sekaligus bisa mengajak kepada keluarga terdekat agar bisa menjadi pemilih cerdas, dan juga menolak segala bentuk sesuatu yang bisa mencederai norma dan juga nilai-nilai pancasila dalam sistem demokrasi hari ini.
Sebagai penulis atas gagasan ini, saya berharap juga agar kita sebagai mahasiswa dan pemuda terus sama-sama memgawasi pemilu 2019 sesuai tagline Bawaslu bersama rakyat awasi pemilu, bersama Bawaslu tegakan keadilan pemilu, demi membangun kemajuan Masyarakat Indonesia.
Penulis adalah Wakil Ketua Bidang Kerja Sama Antara Lembaga (HAL) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nesional Indonesi (GMNI) Ambon. ***Editor | Sofyan