Hambra: Semut Di Seberang Lautan Kelihatan, Gajah di Depan Mata Tak Kelihatan

Kabar Daerah News

Obsesi ini muncul ketika Deputi BUMN Bidang Infrastruktur dan Bisnis BUMN RI mengajak tim BUMN mampir sebentar di kampung halaman untuk melakukan ziarah ke makam ibunda tercinta di kampung Ketapang kecamatan Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

KABARTERKINI.NEWS– Kisah itu diceritakan Deputi Bidang Infrastruktur dan Bisnis BUMN RI saat acara penyerahan bantuan air bersih di dusun Wayasel kecamatan Huamual kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Senin (12/08).

Dalam sambutannya, Hambra menceritakan alur distribusi bantuan mulai dari permohonan masyarakat hingga tahap eksekusi bantuan oleh BUMN.

Hambra menjelaskan, tahun lalu (2018) BUMN di Jakarta mempunyai program memperingati natal dan tahun baru di 15 kota di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah kota Ambon dan Sekitarnya.

Diluar itu, dalam bulan ramadhan atau menjelang Idul Fitri, Kementerian BUMN juga menggagas program pembinaan keagamaan, bantuan kemanusiaan di seluruh wilayah Indonesia.

“Dalam rangka perayaan natal dan tahun baru beberapa waktu yang lalu (2018) itu kemudian ada program buat masyarakat yang dicanangkan oleh BUMN-BUMN atas kordinasi kementerian BUMN,” paparnya.

Di Ambon (Maluku) ada bantuan kepada gereja, panti asuhan, bantuan kepada sekolah negeri maupun swasta. Kemudian di daerah Seram juga ada bantun serupa.

“Kebetulan menjelang perayaan Natalan dan Tahun Baru, ada yang menghubungi kami untuk meminta bantuan. Yang satu adalah permintaan bantuan air bersih untuk yang di Wayasel, kemudian yang satunya lagi tambatan perahu (dermaga) di kampung ketapang,” terang Hambra.

Ia menuturkan, proses permintaan tersebut berlangsung tiga hari. Dirinya meminta masyarakat siapkan proposal dan pihaknya akan mencoba masukan ke program. Tapi sebelumnya BUMN harus tinjau lapangan terlebih dahulu. Apa layak atau tidak untuk dibantu. Kalau umpanya ternyata tidak layak dibantu meskipun sudah masuk di daftar, tetap akan ditarik dan tidak dibantu.

“Jadi sampai kalau BUMN sudah turun memberikan bantuan, artinya daerah-daerah tersebut sudah sangat-sangat membutuhkan bantuan seperti bantuan air bersih ini. Itu proses yang dilakukan BUMN,” tegas Hambra.

Hambra kesempatan tersebut menyampaikan terimakasih kepada Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) yang sudah melakukan survey atas permintaan masyarakat tersebut.

Himbara juga kemudian telah melihat kebutuhan masyarakat. Dan Hasilnya hari ini sama-sama kita saksikan.

Setelah proses itu berjalan, kami mencari BUMN-BUMN mana yang harus bertanggung untuk wilayah mana. Khusus untuk Air Bersih, kami melihat angkanya lumayan.

“Saya langsung menelfon pak Maryano sebagai ketua Himbara untuk minta tolong melihat permintaan masyarakat. Saya Telfon dan saya bilang, ini di kampung halamanku, namun dalam rangka berkaitan dengan program Natal dan Tahun Baru. Saya bilang, ada masyarakat yang membutuhkan air bersih di satu kampung tapi terbagi dua. Berapa angkanya, ? Himbara ko tanya angka, angka segitu ukuran Himbar mah kecil,” ungkap Hambra dengan nada humornya.

Singkat cerita lanjut Hambra, akhirnya beliau sanggupi, kemudian kita berkordinasi dengan server.

Hambra menjelaskan, Himbara ini merupakan Himpunan Bank-Bank Negara yaitu Mandiri, BRI, BNI dan BTN.

“Ibu Bapak kalau mau tabung uang jang di bank lain. Tabung saja di 4 bank ini. Promosi sadiki tooo,” humor Deputi menggunakan dialeg Maluku disambut riuh tepuk tangan masyarakat Wayasel.

Tidak lama setelah itu, katanya, sudah ada laporan masuk bahwa tim sudah melakukan survey. Hasil survey memang benar dusun Wayasel sangat membutuhkan air bersih dan layak untuk dibantu.

“Proses berjalan. Begitupun juga untuk project yang di Ketapang,” akui Hambra.

Semut Di Seberang Lautan Kelihatan Tapi Gajah di Depan Mata Tak Kelihatan

Kebetulan itu kampung halamanku. Ketapang. Saat itu, kami selesai melakukan peninjauan di lokasi pembangunan dermaga feri di wilayah Papora desa Luhu. Tim BUMN hendak balik ke Piru kemudian rencananya langsung ke kota Ambon. Tapi Tim BUMN mampir sebentar di Ketapang.

“Saya meminta untuk mampir di Ketapang untuk berjiarah ke makam ibuku. Singkatnya teman-teman saat sampai di jembatan ketapang langsung negur. Mereka menegur jarena jembatan atau tambatan perahu itu sudah goyang-goyang,” tuturnya.

Saat itu lanjut Hambra, teman-teman BUMN protes begini, “Pak Hambra, bapak mengkordinir bantuan ke seluruh indonesia tapi ko jembatan di kampung bapak bisa kayak begini gitu loh.”

“Saya baru kaget juga. Ow ia ya . (Beta seng pernah berfikir bahwa beta pung pung kampung sendiri saja ada butuh). Ini seperti pepatah Semut di seberang lautan keliatan tapi gajah di depan mata ga kelihatan,” ungkap Hambra.

Nah dari situ langsung pihaknya berkordinasi dengan Jasa Raharja untuk membantu pembangunan jembatan di Ketapang.

Survey pada jembatan Ketapang, hasilnya sama. Sangat dibutuhkan masyarakat setempat.

Kembali ke Wayasel, setelah dilakukan revisi dan evaluasi ternyata tidak ada masalah. Maka ditunjuklah Himbara ini untuk menangani air bersih di Wayasel sementara tambatan perahu atau jembatan oleh Jasa Raharja tahap pertama dan dilanjutkan ke Pelindo pada tahap keduanya.

Kesempatan itu, Hambra pun mengingatkan kepada seisi masyarakat dusun Wayasel perial keberadaan BUMN di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Dia menegaskan, BUMN adalah milik masyarakat Indonesia.

“Bapak Ibu masyarakat Wayasel, bahwa BUMN itu, Badan Usaha Milik Negara termasuk milik bapak-bapak dan ibu-ibu yang ada disini. Tapi selama ini bapak ibu seng (tidak) sadar kalau sebenarnya bank-bank ini milik bapak-bapak dan ibu-ibu,” endusnya.

Hambra mempertegas, sebagai orang Maluku yang ada di BUMN, saya himbau kepada saudara-saudaraku yang ada disini Maluku tolong perhatikan BUMN, tolong kerja dengan BUMN, tolong jaga aset-aset BUMN.

“Untuk masyarakat Wayasel, Kami berharap, bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Wayasel. Dirawat dan dijaga. Kualitas bahan sesuper apapun jika tidak dirawat pasti akan rusak juga. Tapi kami pastikan bahan yang kami turunkan tidak sembarang. Kualitasnya bisa seumur hidup,” tutup Hambra.

Untuk diketahui, Hadir dalam penyerahan bantuan Air Bersih di dusun Wayasel diantaranya, Deputi Bidang Infrastruktur dan Bisnis BUMN RI, H. Hambra, Pimpinan Cabang BRI Ambon Abdul Mu’in, Bank Mandiri Area Operation Manager Ibrahim Saridjan, Pimpinan BNI Kantor Cabang Ambon Ferry Siahainenia, Branch Manager BTN Kantor Cabang Ambon Erwin Kidingallo, Kapolsek Leihitu Barat Ipda Jhon Anakota, kepala dusun Wayasel kecamatan Huamual Rasman Silambona serta para tokoh agama.*** RUL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *