Gempa Ambon Dini Hari, 1 Pegawai IAIN Korban

Kabar Nasional News

KABARTERKINI.NEWS– Gempa berkekuatan magnitudo 6,5 yang menggoyang Pulau Ambon tidak berpotensi tsunami. Namun satu warga merenggang nyawa karena tertimpa bangunan runtuh, Kamis (26/09).

Kejadian itu terjadi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon pagi tadi.

Pantauan media ini, korban atas nama Sunarti Rota tertimpa bangunan kantor pusat kampus.

Informasi yang berhasil dihimpun, korban adalah pegawai Rektorat di Kampus itu.

Istri dari bapak Husein Rumain ini sempat dilarikan ke Rumah Sakit. Namun nyawanya sudah tidak bisa tertolong.

Sebagaimana diketahui bersama gempa 6.8 MG guncang Ambon pagi sekira pukul 08:46 WIT membuat panik warga kota.

Mayoritas warga memilih mengungsi ke wilayah-wilayah tinggi untuk menghindari datangnya tsunami.

Kepanikan warga menyebabkan kemacetan lalu lintas. Himbauan pemerintah dan aparat terkait, tidak bisa meredam kepanikan warga.

Mereka yang bermukim di bibir pantai atau dekat pantai, seperti Mardika, Talake, Waihaong, Jalan Baru, Batumerah, Tantui, Galala, Passo, Wayame, sampai Laha memilih menanjak Gunung.*** R

Berikut rilis resmi BMKG

KHUSUS AMBON, GEMPABUMI TEKTONIK M 6,8, IMI RILIS RESMI Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG ,
RAHMAT TRIYONO, ST.,Dipl. Seis., M.Sc.

Kejadian dan Parameter Gempabumi:

Hari Kamis, 26 September 2019, pukul 06.46.44 WIB, wilayah Kota Ambon dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan M=6,8 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=6,5.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,43 LS dan 128,46 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 42 km arah timur laut Kota Ambon, Propinsi Maluku pada kedalaman 10 km.

Jenis dan Mekanisme Gempabumi:

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Ambon ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar mendatar (strike slip fault).

Dampak Gempabumi:

Menurut informasi dirasakan dari masyarakat, dampak gempabumi dirasakan di daerah Ambon dan Kairatu dalam skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), di Paso II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) dan Banda II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.

Gempabumi Susulan:

Hingga hari Kamis, 26 September 2019 pukul 07.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 10 aktivitas gempabumi susulan (aftershocks) dengan magnitude terbesar M5,6.

Rekomendasi:

Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.

Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.*** RUL/TIM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *