Dorong Gerakan Cinta Membaca Sejumlah Pemuda Buka Lapak Baca Gratis di SBT

Tak Berkategori

KABARTERKINI.NEWS – Tingkat minat membaca yang sangat minim pada kalangan pemuda, pelajar dan mahasiswa di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), pada era digital yang semakin canggih ini, menjadi suatu penyakit kronis yang sangat menjalar tragis di kalangan pemuda pelajar dan mahasiswa.

Kondisi tersebut menginspirasi beberapa pemuda di Kabupaten SBT membuat suatu gerakan inovasi yang dapat meningkatkan minat membaca di kalangan pemuda pelajar dan mahasiswa, dengan membentuk suatu komunitas lapak baca yang bernama Lapak Baca Arganesa (LBA).

Komunitas lapak baca arganesa ini sudah mulai berjalan sejak 24 Juli 2019. Lapak baca arganesa ada setiap hari dari pukul 16.00 sampai magrib, yang bertempat di Jalan Protokol Kota Bula.

Yadi Rumain salah satu Inisiator Lapak Baca Arganesa saat berbincang dengan wartawan media ini menyampaikan, Lapak baca arganesa sendiri bertujuan untuk meningkatkan minat baca pada pemuda pelajar bahkan mahasiswa yang ada di Kabupaten SBT.

“Satu hal kita melihat bahwasannya masih banyak sekali mahasiswa yang hanya kuliah sekedar kuliah tanpa meningkatkan kekayaan ilmiahnya dari segi bacaan. Maka kami berinisiatif untuk menjawabnya dengan lapak baca ini,” kata Rumain kepada media ini Sabtu, (3/8/2019).

Dikatakanya, lapak baca buku gratis itu merupakan program pertama yang di gagas oleh komunitas mereka. Kata dia, tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk menyebarkan virus membaca di tengah-tengah masyarakat.

“Tujuan gerakan membaca oleh LBA tersebut adalah untuk menyebarkan virus membaca di tengah masyarakat terutama pemuda pelajar mahasiswa, agar meningkatkannya budaya membaca,” ujarnya.

Kata dia, Seperti yang diketahui bersama bahwa di Kabupaten SBT ada sebagian sekolah dan kampus masih minimnya ketersediaan buku ditambah lagi dengan kuranya pemuda pelajar dan mahasiswa yang berkunjung ke Perpustakaan Daerah sehingga lapak baca arganesa hadir untuk menjawab tantangan tersebut.

“Lapak baca arganesa ini bertujuan untuk membangun minat baca anak-anak sekolah pemuda pelajar dan mahasiswa yang mungkin tingkat membacanya minim atau masih sangat pemula, makanya kita buka lapak baca ini di tempat yang strategis yaitu di jalan protokol, karena tempatnya ramai dan sering dilalui mahasiswa. Jadi, mudah untuk didatangi pelajar dan mahasiswa untuk meningkatkan intelektualitas intinyaā€¯, terangnya.

Tambah dia, Karena LBA tidak mengkapitalisasikan minat membaca. Awalnya hanya sedikit orang yang teratarik dengan komunitas ini, namun beberapa hari terakhir ini banyak sekali pelajar dan mahasiswa dari beberapa kampus dan sekolah yang ada di kota Bula tertarik untuk bergabung atau hanya sekedar mampir untuk membaca.

Oleh karenanya, ia mengajak seluruh elemen untuk peduli dengan budaya membaca. Sehingga bisa membuka jendela dunia bagi anak-anak dan generasi penerus Ita Wotu Nusa .

“Mari bersama kita peduli membaca buku, karena dengan membaca buku akan membuka jendela dunia,” harapnya.

Salah satu Mahasiswa STKIP Ita Wotu Nusa Jamal Kussa saat berkunjung untuk membaca di lapak baca arganesa menyampaikan, LBA ini sangat bagus untuk menambah wawasan lebih luas lagi karena disini banyak sekali buku-buku yang ditawarkan sehingga menjadi pembelajaran untuk kita.

“Budaya literasi membaca di kampus dan sekolah bahkan di kalangan mahasiswa yang ada di kota Bula Kabupaten SBT sangat kurang sekali , tetapi sejak beberapa hari ini adanya lapak baca arganesa sekarang sudah mulai meningkat minat membaca di kalangan mahasiswa. Awalnya saya lihat di media sosial tapi saat saya kunjung kesini memang luar biasa atas inisiatif tersebut”, tutup Jamal.

Kegiatan dari komunitas LBA ini tidak hanya lapak baca, tetapi rencanya akan dilakukan coffee break musikalisasi puisi, dan juga diskusi antar tokoh. Diskusi yang biasa di diskusikan mengenai persoalan kemajuan daerah.

Perjuangan menumbuhkan minat membaca memang sangat sulit, tetapi perjuangan itu harus ikhlas dan harus konsisten.

Tuhan akan memberikan seribu jalan menuju roma ketika memang itu benar, dan kebenaran akan selalu tetap hidup. Jangan pernah tinggalkan budaya literasi, karena dengan membaca akan membuat diri kita selangkah lebih maju.**(Baim Rumadaul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *