2 HARI PASCA GEMPA, BUMN SALURKAN BANTUAN DI KABUPATEN SBB

Kabar Nasional News

KABARTERKINI.NEWS– BADAN Usaha Milik Negara (BUMN) menyalurkan bantuan kepada warga yang terkena dampak gempa bumi di kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) provinsi Maluku, Sabtu (28/09). Bantuan itu diserahkan ke posko-posko pengungsian.

Lawatan rombongan BUMN dalam rangka penyaluran bantuan itu dipimpin langsung Deputi Bidang Infrastruktur dan Bisnis, H. Hambra Samal.

Hari pertama ini, BUMN menyambangi wilayah kecamatan Kairatu.

Hambra beserta rombongan diterima langsung bupati kabupaten SBB, Moh Yasin Payapo, ketua DPRD dan sejumlah anggota DPRD dapil kecamatan tersebut.

Bantuan BUMN tersebut diperuntukan khusus untuk masyarakat yang terkena dampak secara langsung gempa tektonik 6.8 SR, juga bantuan itu kepada warga yang trauma dan memilih tenda pengungsian untuk mengamankan diri dan keluarga.

Bantua BUMN untuk sejumlah posko di kecamatan Kairatu diserahkan secara simbolik dari BUMN ke Bupati kabupaten Seram Bagian Barat.

Deputi Bidang Infrastruktur dan Bisnis, Samal Hambra menjelaskan, BUMN sudah turun dari hari pertama kejadian gempa di kota Ambon.

“Hari pertama malamnya itu, teman-teman sudah datang ke Ambon. Ditambah yayasan BUMN Untuk Negeri juga kemudian kemarin bersamaan dengan kepala BNPB RI (Doni Munardo) memberikan bantuan langsung ke pak Gubernur. Saat itu dari yayasan memberikan bantuan Rp 200 juta Cas kesana,” akui Hambra.

Selain itu lanjut Hambra, dari Pelindo V (empat) juga sudah memberikan bantuan sekitar Rp 200 juta melalui BNBP provinsi Maluku. Kemudian Dari BTN , BRI, Mandiri, BNI itu juga sudah menyampaikan bantuan Rp 200 juta disamping ada sembako dan lain sebagainya.

Hambra mengakui, fokus kemarin (Jumaat, 27/09/2019) pihaknya memantau kondisi sejumlah desa di kecamatan Salahutu Maluku Tengah. Seperti Liang, Tial, Tulehu, Waai dan juga wilayah kota Ambon.

“Tadi sempat kita ketemu juga dengan kepala BNPB provinsi untuk menanyakan tentang kondisi lalu kita berkesimpulan dari informasi yang didapat dari beliau. Sepertinya untuk wilayah Seram Bagian Barat ini masih belum terhubungi dari pemda, ternyata itu juga terjadi karena persoalan komunikasi,” ungkap Hambra.

Singkat ia jelaskan, setelah mengatahui wilayah pulau seram belum tersentuh akibat parhanya jaringan komunikasi, pihaknya langsung meminta untuk secepatnya normalkan jaringan.

“Kita juga sudah kontakan sama dari Telkomsel supaya minta untuk mempercepat buka akses disana, dan alhamdulillah ternyata hari ini sudah mulai lancar komunikasi ke SBB,” akui Hambra.

“Sudah kita putuskan untuk turun ke Seram Bagian Barat setelah tadi menyalurkan bantuan bersama BNI di Wai dan juga Liang, sementara BRI itu tadi menyalurkan bantuan di waai sama tial itu yang sudah. BTN itu menyalurkan di Tulehu dan di Liang itu bantuan-bantuan yang sudah langsung disalurkan di lapangan,” akui dia.

Bantuan yang disalurkan BUMN berupa kebutuhan pokok warga di tenda-tenda pengungsian. Seperti, penambahan tenda darurat, bahan makanan, peralatan medis, kebutuhan bayi (makan dan popok bayi) dan sebaginya.

Hambra berharap, masyarakat dapat menekan rasa ketakutannya terhadap datangnya tsunami. Percayakan pada lembaga-lembaga pemerintah yang menangani wilayah itu. Sehingga tidak menimbulkan kegaduhan berlebih.

“Sebenarnya harapan paling besar itu untuk masyarakat bahwa jangan termakan isu karena kita punya lembaga pemerintah yang memang sudah punya keahlian untuk menangani masalah-masalah seperti ini, meneliti, mengetahui, mengevaluasi paska bencana apakah masih akan susul bencana atau tidak, akan ada tsunami atau tidak itu sudah punya peralatan yang cukup canggih. Jadi mestinya masyarakat bisa percaya dengan itu sehingga bisa kembali lagi kerumah masing-masing,” imbuhnya.

“Pemerintah daerah pasti sudah bekerja keras mungkin ada masyarakat yang merasa kurang apa segala itu hal-hal biasa yang perlu kita benahi bersama,” tambah putra asli kecamatan Huamual itu.

Menutup keterangannya, Hambra memastikan, dimanapun ada bencana, BUMN akan selalu hadir. “makanya kita tampil selalu dengan motto BUMN hadir untuk negri itu sudah menjadi satu kewajiban kita,” kunci dia.

Untuk diketahui, penyaluran bantuan untuk wilayah SBB baru pertama kali dilakukan pasca gempa 6,8 SR lalu. Pemerintah provinsi kesulitan mendapat dan informasi korban karena ganguan jaringan komunikasi.

Sementara pemerintah kabupaten SBB baru mendistribusikan bantuan di beberapa posko terdekat. Selebihnya akan sinergik dengan BUMN untuk menjangkau daerah-daerah yang masih belum tersentuh.*** FIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *