Hanya IAIN Ambon PTKIN Dari Timur Yang Beralih Status Jadi UIN

Kabar Nasional News Pendidikan
Fokus Lensa: Rektor IAIN Ambon Hasbollah Toisuta dalam arena focus group discussion (FGD) tentang perubahan bentuk IAIN menjadi UIN, Senin (23/09).***

KABARTERKINI.NEWS– BERAKHIR sudah penantian segenap civitas akademik Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon. Pasalnya, kampus dengan moto Cerdas dan Berbudi itu telah mengantongi tiket pasti pengalihan status dari Institut ke Universitas.

IAIN Ambon tidak sendiri. Keseluruhannya ada Sembilan kampus yang diberi sinyal pasti untuk merubah statusnya menjadi Universitas dalam tempo dekat ini.

“Kita sudah lolos persentase untuk diperjuangkan atau diproses menjadi universitas,” kata Rektor IAIN Ambon Hasbollah Toisuta, saat dihubungi tim media ini  pada Senin malam, pukul 19.00 WIT.

Rektor merincikan, Sembilan IAIN PTKIN se-Indonesia yang lolos dalam proses penilaian Tim Kemenag RI tersebut adalah IAIN Ambon, IAIN Jember, IAIN Purwokerto, IAIN Bengkulu, IAIN Tulung Agung, IAIN Gorontalo, IAIN Palu, IAIN Samarinda, dan IAIN Surakarta.

“Kesembilan kampus termasuk IAIN ambon tersebut telah dinilai sesuai standar penilaian nasional untuk perubahan status,” singkat Toisutta.

Ia menjelaskan, persentase tahap pertama untuk direkomendasikan ke Kementerian Agama dan diteruskan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokarasi (Kemenpan RB), serta Sekretariat Negara.  Sampai akhirnya presiden menetapkan Kepres (Keputusan Presiden) alih status IAIN ke UIN nantinya.

Ketercapaian ini, menurut Rektor, merupakan hasil kerja seluruh komponen IAIN Ambon, dengan berjuang keras sehingga pada tahapan pertama penilaian proposal, kita berhasil masuk dalam IAIN yang direkomendasikan, di antara sembilan PTKIN yang bersama-sama untuk diproses menjadi UIN.

IAIN Ambon Satu-Satunya  PTKIN Wilayah Timur  Beralih Status

GURU besar UIN Jakarta, Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, M.A, yang merupakan Asesor Penilaian Borang Alih Status mengaku bangga dengan nilai yang dicapai oleh IAIN Ambon.

“Nilai yang sudah didapatkan tersebut, termasuk dalam kategori yang akan dialih statusnya dari IAIN menjadi UIN. Untuk itu, peran UIN Ambon akan lebih besar lagi, dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam di Maluku,” ungkapnya

Lanjut Prof  Ahmad, kalau sudah merubah IAIN ke UIN akan memperkuat peningkatan integrasi ilmu agama dan ilmu umum lainnya yang dikembangkan.

“Apalagi, IAIN Ambon merupakan satu-satunya PTKIN di wilayah Timur Indonesia, yang saat ini telah lolos untuk menjadi universitas,” akuinya.

Karena itu, kata dia, UIN Ambon yang menjadi satu-satunya yang ada di wilayah Timur Indonesia, harus mampu mengembangkan dirinya, baik dalam pengembangan dosen, mahasiswa dan peningkatan sarana dan prasarana, serta pengembangan bidang ilmu yang dituntut mahasiswa.

“Saya berharap setelah berubah menjadi UIN nanti, harus diupayakan dikembankan menjadi UIN yang lebih hebat di wilayah Timur Indonesia. Kepada seluruh civitas untuk mendukung sepenuhnya usaha yang sudah dicapai tersebut,” pesan Ahmad.

Sebelumnya, dalam acara Fokus Grup Discussion PTKI-Perubahan Bentuk IAIN Menjadi UIN, Senin (23/09/2019) dengan tema Overview Penguatan Bangunan Epistemologi Keilmuan dan Integrasi Ilmu Islam dan Sains, yang diselenggarakan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, di Hotel yang sama, Prof. Dr. Azyumardi Azra, yang hadir sebagai pembicara, juga menyampaikan dukungannya agar IAIN Ambon segera ditindaklanjuti menjadi Universitas Islam Negeri Ambon.

Tidak saja IAIN Ambon, tapi, semua IAIN yang telah memenuhi persyaratan harus ditingkatkan. Untuk IAIN Ambon, Azzumardi mengaku, harus ada prioritas untuk menghilangkan disparitas pengembangan pendidikan di wilayah Timur Indonesia.

“Sebab, wilayah timur Indonesia termasuk di Maluku, belum mendapatkan perhatian dengan baik dalam pembangunan pendidikan. Maka, dengan adanya meningkatkan status IAIN Ambon menjadi Universitas, maka peran IAIN Ambon akan jauh lebih baik dalam melayani pembangunan di bidang pendidikan di Maluku dan wilayah Timur Indonesia pada umumnya,” pungksnya.*** RUL/Aan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *